Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa. ANT/Syaiful Arif
Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa. ANT/Syaiful Arif

Status Jadi Subsunk, TNI Siapkan Evakuasi Medis untuk ABK KRI Nanggala-402

Siti Yona Hukmana • 24 April 2021 22:11
Jakarta: Status pencarian KRI Nanggala-402 meningkat dari submiss (hilang kontak) menjadi subsunk (tenggelam). Peningkatan pencarian kapal selam milik TNI Angkatan Laut (AL) itu dilakukan menyusul penemuan sejumlah barang bukti autentik.
 
"Dengan meningkat menjadi subsunk, kita akan siapkan evakuasi medis terhadap anak buah kapal (ABK) yang kemungkinan selamat kita evakuasi, kita lanjutkan proses berikutnya," kata Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers di Lanud Ngurah Rai Bali, Sabtu, 24 April 2021.
 
Yudo mengatakan tim gabungan SAR masih terus berjuang mencari KRI Nanggala-402. Dia berharap kapal selam itu segera ditemukan.

"Dengan pernyataan ini dari submiss ke subsunk saya selaku pemimpin AL turut prihatin, khususnya ke warga Hiu Kencana atas kejadian yang tidak kita harapkan semua," ujarnya.
 
Selama proses pencarian, tim gabungan SAR menemukan sejumlah barang bukti autentik. Yakni, benda hitam bagian pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, grease (gemuk) untuk pelumas periskop kapal selam. Pelumas yang berubah warna menjadi oranye ini terdapat dalam botol.
 
Lalu, ada alas salat ABK, dan spons penahan panas agar tidak terjadi kondensasi di ruang kapal. Spons yang sebelumnya lebar itu ditemukan terpecah-pecah.
 
Penemuan sejumlah barang bukti itu menimbulkan dugaan kuat KRI Nanggala-402 mengalami keretakan besar. Keretakan itu juga yang membuat kapal selam tenggelam hingga masuk ke palung laut sedalam 850 meter.
 
Baca: KSAL: KRI Nanggala-402 Mengalami Keretakan Besar
 
KRI Nanggala-402 hilang kontak saat latihan penembakan torpedo di perairan utara Bali, Rabu dini hari, 21 April 2021. Kapal selam itu membawa 53 kru.
 
Pencarian terus dilakukan di area tersebut. Sebanyak 21 armada dikerahkan mencari KRI Nanggala-402. Antara lain KRI Rigel-933, KRI REM-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Dipenogoro-365, KRI DR Soeharso, dan satu helikopter seri Panther.
 
TNI mengerahkan 400 personel untuk mencari keberadaan kapal selam tersebut. Ratusan prajurit TNI AL itu akan menyisir perairan Bali. Sementara itu, Polri mengerahkan empat kapal yakni jenis sonar dan robotik, yang memiliki kemampuan menyelam.
 
Pembantuan dari negara sahabat yang telah tiba ialah HMAS Ballarat dari Australia dan pesawat mata-mata penjaga maritim Amerika Serikat (AS) P-8 Poseidon. Sementara itu, pembantuan yang segera tiba, yakni HMAS Sirius dari Australia.
 
Kemudian, kapal Rescue MV Swift dari Singapura yang dijadwalkan tiba pada Sabtu malam, 24 April 2021. Lalu, kapal Rescue MV Mega Bakti dari Malaysia yang diperkirakan tiba pada Minggu, 25 April 2021.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan