medcom.id, Bangkok: Aturan jam malam atau curfew telah diberlakukan di Thailand, Kamis (22/5/2014). Ini merupakan buntut dari aksi kudeta militer Thailand, yang mengklaim semua ini diperlukan demi mengembalikan stabilitas politik.
Sejak berakhirnya sistem pemerintahan monarki absolut di tahun 1932, militer Thailand telah melakukan sebelas kudeta. Thailand, salah satu negara penting di Asia Tenggara, telah dililit ketegangan politik sejak 2006, saat mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra digulingkan dalam sebuah kudeta setelah dituding melakukan korupsi, penyalahgunaan wewenang dan menghina Raja Bhumibol Adulyadej.
Deklarasi kudeta dilakukan beberapa saat setelah terjadinya pertemuan sejumlah politisi kunci Thailand, yakni Perdana Menteri interim Niwatthamrong Boonsongphaisan, pemimpin demonstran antipemerintah Suthep Thaugsuban dan kepala grup Baju Merah pro pemerintah, Jatuporn Prompan. Perundingan ini kemungkinan besar tidak berbuah hasil.
Sebelumnya tentara Thailand "mengambil" pemimpin demonstran antipemerintah Suthep Thaugsuban dari sebuah pertemuan politisi kunci di Bangkok. Alasan penjemputan belum diketahui.
Ratusan prajurit yang bersiaga di tempat perundingan ditarik mundur. Seorang sumber mengatakan komandan militer yang memberlakukan status darurat pada Selasa lalu akan segera memberikan komentar terkait kejadian hari ini. Alih-alih adanya komentar, militer Thailand justru mendeklarasikan kudeta.
medcom.id, Bangkok: Aturan jam malam atau curfew telah diberlakukan di Thailand, Kamis (22/5/2014). Ini merupakan buntut dari aksi kudeta militer Thailand, yang mengklaim semua ini diperlukan demi mengembalikan stabilitas politik.
Sejak berakhirnya sistem pemerintahan monarki absolut di tahun 1932, militer Thailand telah melakukan sebelas kudeta. Thailand, salah satu negara penting di Asia Tenggara, telah dililit ketegangan politik sejak 2006, saat mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra digulingkan dalam sebuah kudeta setelah dituding melakukan korupsi, penyalahgunaan wewenang dan menghina Raja Bhumibol Adulyadej.
Deklarasi kudeta dilakukan beberapa saat setelah terjadinya pertemuan sejumlah politisi kunci Thailand, yakni Perdana Menteri interim Niwatthamrong Boonsongphaisan, pemimpin demonstran antipemerintah Suthep Thaugsuban dan kepala grup Baju Merah pro pemerintah, Jatuporn Prompan. Perundingan ini kemungkinan besar tidak berbuah hasil.
Sebelumnya tentara Thailand "mengambil" pemimpin demonstran antipemerintah Suthep Thaugsuban dari sebuah pertemuan politisi kunci di Bangkok. Alasan penjemputan belum diketahui.
Ratusan prajurit yang bersiaga di tempat perundingan ditarik mundur. Seorang sumber mengatakan komandan militer yang memberlakukan status darurat pada Selasa lalu akan segera memberikan komentar terkait kejadian hari ini. Alih-alih adanya komentar, militer Thailand justru mendeklarasikan kudeta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WIL)