Jakarta: Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tak pernah absen memenuhi Vihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat ketika Tahun Baru Cina atau Imlek tiba. Biasanya, mereka berkumpul di halaman depan vihara.
Kondisi itu tak berubah saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno datang ke kelenteng yang berada di Petak Sembilan, Jakarta Barat itu. PMKS tak mau meninggalkan tempat.
Sandi memaklumi kondisi tersebut. Dia bilang, Imlek menjadi momen warga Tionghoa untuk saling berbagi.
"Makna Imlek itu berbagi rezeki kepada teman-teman yang belum terlalu beruntung. Mudah-mudahan mereka merasakan keberuntungan di tahun anjing tanah ini," kata Sandi di Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Jumat, 16 Februari 2018.
(Baca juga: Perang Kuning dan Klenteng Tua di Pantura)
Sandi menyampaikan, banyaknya PMKS menandakan bahwa kesenjangan sosial masih ada. Hal itu menjadi pekerjaan rumah yang paling besar di Ibu Kota.
"Ini tugas kita untuk menghadirkan kebijakan yang membangun jembatan kesejahteraan agar mereka yang di bawah bisa naik kelas," ungkap dia.
Dewan Pembina Partai Gerindra ini yakin program One Kecamatan One Center Enterpreneur (OK OCE) dapat mengurangi jumlah PMKS. Tahun ini, Pemprov menargetkan akan membuka 40 ribu hingga 50 ribu lapangan kerja di Ibu Kota.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/4KZOLGWN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) tak pernah absen memenuhi Vihara Dharma Bhakti, Jakarta Barat ketika Tahun Baru Cina atau Imlek tiba. Biasanya, mereka berkumpul di halaman depan vihara.
Kondisi itu tak berubah saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno datang ke kelenteng yang berada di Petak Sembilan, Jakarta Barat itu. PMKS tak mau meninggalkan tempat.
Sandi memaklumi kondisi tersebut. Dia bilang, Imlek menjadi momen warga Tionghoa untuk saling berbagi.
"Makna Imlek itu berbagi rezeki kepada teman-teman yang belum terlalu beruntung. Mudah-mudahan mereka merasakan keberuntungan di tahun anjing tanah ini," kata Sandi di Vihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta Barat, Jumat, 16 Februari 2018.
(Baca juga:
Perang Kuning dan Klenteng Tua di Pantura)
Sandi menyampaikan, banyaknya PMKS menandakan bahwa kesenjangan sosial masih ada. Hal itu menjadi pekerjaan rumah yang paling besar di Ibu Kota.
"Ini tugas kita untuk menghadirkan kebijakan yang membangun jembatan kesejahteraan agar mereka yang di bawah bisa naik kelas," ungkap dia.
Dewan Pembina Partai Gerindra ini yakin program One Kecamatan One Center Enterpreneur (OK OCE) dapat mengurangi jumlah PMKS. Tahun ini, Pemprov menargetkan akan membuka 40 ribu hingga 50 ribu lapangan kerja di Ibu Kota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)