medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bela sungkawa atas insiden terbakarnya Kapal Motor Zahro Express, Minggu pagi, 1 Januari 2017.
"Saya atas nama Kementerian Perhubungan dan atas nama pribadi minta maaf atas musibah hari ini, dan turut berduka cita atas berpulangnya beberapa saudara kita dan merasa prihatin bagi saudara-saudara yang dirawat," kata Budi di Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu malam.
Budi memastikan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah penyelesaian terkait insiden tersebut. Tidak hanya itu, Pemerintah juga bakal menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban luka-luka dan memberi santunan kepada keluarga korban yang meninggal.
Perihal uang pengobatan dan santunan, Kemenhub akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jasa Raharja, maupun BPJS. Kemenhub akan merekomendasikan untuk pihak-pihak yang akan mendapatkan perawatan dan ganti santunan dari pihak yang kompeten.
Baca: Versi BNPB Ada 23 Penumpang Kapal Zahro Express Tewas
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengaku sempat memberi imbauan kepada pengelola transportasi untuk lebih memerhatikan keselamatan para penumpang pada masa liburan panjang ini. Setidaknya ada dua imbauan yang disampaikan oleh Budi.
"Satu soal ramp check dan kedua memperhatikan jangan sampai ada kelebihan penumpang," tutur Budi.
Dengan adanya kejadian ini, Budi berjanji Pemerintah, khususnya Kemenhub bakal memperbaiki dan memperketat pengawasan SOP agar kejadian serupa tidak terulang. Ia juga mengaku bakal mengambil langkah tegas bagi pihak-pihak yang melanggar.
"Baik pemilik kapal maupun pihak internal Kementerian Perhubungan akan diberi tindakan kalau ditemukam adanya kesalahan," ungkap dia.
Petugas gabungan mengevakuasi korban yang terbakar di dalam kapal motor Zahro Express di dermaga Muara Angke, Jakarta, Minggu (1 1). Foto: M Agung Rajasa/Antara.
Kapal Zahro Express berlayar dari pelabuhan Muara Angke, pada pukul 08.00 WIB. Kapal tersebut bertujuan ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Nahas, sekitar 15 menit kemudian, kapal dikabarkan mendapat kendala pada bagian mesin dan mengeluarkan api sehingga menghanguskan seluruh dek kapal.
Sekitar pukul 08.30 WIB, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mendapat laporan kebakaran hebat itu. Lima unit fire boat dikerahkan untuk memadamkan.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), insiden ini menyebabkan sebanyak 23 orang meninggal, luka-luka 17, hilang 17 dan selamat 194 orang. Jika ditotal sebanyak 251 penumpang.
https://<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yNLyB2vb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bela sungkawa atas insiden terbakarnya Kapal Motor Zahro Express, Minggu pagi, 1 Januari 2017.
"Saya atas nama Kementerian Perhubungan dan atas nama pribadi minta maaf atas musibah hari ini, dan turut berduka cita atas berpulangnya beberapa saudara kita dan merasa prihatin bagi saudara-saudara yang dirawat," kata Budi di Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu malam.
Budi memastikan, pihaknya akan melakukan langkah-langkah penyelesaian terkait insiden tersebut. Tidak hanya itu, Pemerintah juga bakal menanggung seluruh biaya perawatan bagi korban luka-luka dan memberi santunan kepada keluarga korban yang meninggal.
Perihal uang pengobatan dan santunan, Kemenhub akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, seperti dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Jasa Raharja, maupun BPJS. Kemenhub akan merekomendasikan untuk pihak-pihak yang akan mendapatkan perawatan dan ganti santunan dari pihak yang kompeten.
Baca: Versi BNPB Ada 23 Penumpang Kapal Zahro Express Tewas
Dalam kesempatan itu, Budi juga mengaku sempat memberi imbauan kepada pengelola transportasi untuk lebih memerhatikan keselamatan para penumpang pada masa liburan panjang ini. Setidaknya ada dua imbauan yang disampaikan oleh Budi.
"Satu soal
ramp check dan kedua memperhatikan jangan sampai ada kelebihan penumpang," tutur Budi.
Dengan adanya kejadian ini, Budi berjanji Pemerintah, khususnya Kemenhub bakal memperbaiki dan memperketat pengawasan SOP agar kejadian serupa tidak terulang. Ia juga mengaku bakal mengambil langkah tegas bagi pihak-pihak yang melanggar.
"Baik pemilik kapal maupun pihak internal Kementerian Perhubungan akan diberi tindakan kalau ditemukam adanya kesalahan," ungkap dia.
Petugas gabungan mengevakuasi korban yang terbakar di dalam kapal motor Zahro Express di dermaga Muara Angke, Jakarta, Minggu (1 1). Foto: M Agung Rajasa/Antara.
Kapal Zahro Express berlayar dari pelabuhan Muara Angke, pada pukul 08.00 WIB. Kapal tersebut bertujuan ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Nahas, sekitar 15 menit kemudian, kapal dikabarkan mendapat kendala pada bagian mesin dan mengeluarkan api sehingga menghanguskan seluruh dek kapal.
Sekitar pukul 08.30 WIB, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta mendapat laporan kebakaran hebat itu. Lima unit
fire boat dikerahkan untuk memadamkan.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), insiden ini menyebabkan sebanyak 23 orang meninggal, luka-luka 17, hilang 17 dan selamat 194 orang. Jika ditotal sebanyak 251 penumpang.
">https:// Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)