Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia G Partakusuma meminta maaf kepada seluruh pasien covid-19 yang belum bisa ditangani. Sebab, banyak rumah sakit (RS) rujukan covic-19 yang tak lagi bisa menampung warga terpapar karena penuh.
"Mohon maaf kepada masyarakat yang saat ini masih banyak di IGD belum bisa tertangani. Kami sekali lagi minta maaf," kata Lia dalam program Primetalk Metro TV, Rabu, 23 Juni 2021.
Dia menyebut keterisian rumah sakit tinggi terdampak lonjakan kasus covid-19. RS tetap berusaha menangani pasien di tengah keterbatasan fasilitas dan banyaknya tenaga kesehatan ikut terpapar saat pandemi.
Bahkan, dia mengakui tak sedikit RS yang tetap menerima pasien walau kapasitas mereka sudah melebihi kapasitas. Terutama pasien covid-19 yang membutuhkan penanganan intensif.
"Sudah penuh, bahkan ada yang 100 persen. Dan kalau dilihat, ada yang sampai 120 persen karena di IGD sudah merawat pasien," ujarnya.
Baca: Pasien Covid-19 di Brebes Membeludak, Masuk RS Ngantre
RS berharap seluruh pihak, seperti pemerintah daerah dan Satgas, menyediakan fasilitas inap sementara bagi pasien covid-19 bergejala ringan. Sehingga, RS dapat fokus menangani pasien yang lebih membutuhkan pengawasan dan perawatan.
"Kami minta bantuan tempat semacam shelter atau rumah singgah, atau apapun namanya, untuk pasien-pasien dengan gejala ringan," kata Lia. (Nuansa Islami)
Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Lia G Partakusuma meminta maaf kepada seluruh pasien covid-19 yang belum bisa ditangani. Sebab, banyak
rumah sakit (RS) rujukan covic-19 yang tak lagi bisa menampung warga terpapar karena penuh.
"Mohon maaf kepada masyarakat yang saat ini masih banyak di IGD belum bisa tertangani. Kami sekali lagi minta maaf," kata Lia dalam program
Primetalk Metro TV, Rabu, 23 Juni 2021.
Dia menyebut keterisian rumah sakit tinggi terdampak lonjakan kasus covid-19. RS tetap berusaha menangani pasien di tengah keterbatasan fasilitas dan banyaknya tenaga kesehatan ikut terpapar saat pandemi.
Bahkan, dia mengakui tak sedikit
RS yang tetap menerima pasien walau kapasitas mereka sudah melebihi kapasitas. Terutama pasien covid-19 yang membutuhkan penanganan intensif.
"Sudah penuh, bahkan ada yang 100 persen. Dan kalau dilihat, ada yang sampai 120 persen karena di IGD sudah merawat pasien," ujarnya.
Baca:
Pasien Covid-19 di Brebes Membeludak, Masuk RS Ngantre
RS berharap seluruh pihak, seperti pemerintah daerah dan
Satgas, menyediakan fasilitas inap sementara bagi pasien covid-19 bergejala ringan. Sehingga, RS dapat fokus menangani pasien yang lebih membutuhkan pengawasan dan perawatan.
"Kami minta bantuan tempat semacam
shelter atau rumah singgah, atau apapun namanya, untuk pasien-pasien dengan gejala ringan," kata Lia.
(Nuansa Islami) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)