Jakarta: Pemerintah mulai memfokuskan vaksinasi ketiga atau booster bagi masyarakat. Vaksin booster pada tiga bulan pertama (triwulan 1) 2022 menggunakan jenis AstraZeneca.
“Untuk Triwulan 1-2022 alokasi vaksin booster akan diutamakan untuk vaksin AstraZeneca mengingat ketersediaan stok vaksin yang cukup banyak,” kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dikutip dari Antara, Senin, 31 Januari 2022.
Nadia mengatakan vaksin AstraZeneca dapat digunakan dengan interval 8-12 pekan. Tapi, untuk mempercepat pencapaian dosis primer, vaksin AstraZeneca diberikan dengan interval 8 pekan sejak penerimaan vaksin primer dosis lengkap.
Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi booster dapat dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum. Pelaksanaan tanpa menunggu target capaian 70 persen dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60 persen.
Syarat penerima vaksin booster, antara lain calon penerima vaksin menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK atau melalui aplikasi PeduliLindungi, berusia 18 tahun ke atas, dan telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal enam bulan sebelumnya.
Regimen dosis lanjutan (booster) yang diberikan pada Triwulan 1-2022 yaitu untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac diberikan vaksin AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml) atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml). Sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), bisa juga vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml), atau vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
"Seluruh ketentuan itu telah melalui kajian para pakar ilmu kesehatan, seperti Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta kalangan akademisi," tutur Nadia.
Baca: Studi: Vaksin Sinovac Menguat dengan Suntikan Booster Pfizer, AstraZeneca dan J&J
Jakarta: Pemerintah mulai memfokuskan vaksinasi ketiga atau
booster bagi masyarakat. Vaksin booster pada tiga bulan pertama (triwulan 1) 2022 menggunakan jenis
AstraZeneca.
“Untuk Triwulan 1-2022 alokasi vaksin
booster akan diutamakan untuk vaksin AstraZeneca mengingat ketersediaan stok vaksin yang cukup banyak,” kata juru bicara vaksinasi
covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dikutip dari
Antara, Senin, 31 Januari 2022.
Nadia mengatakan vaksin AstraZeneca dapat digunakan dengan interval 8-12 pekan. Tapi, untuk mempercepat pencapaian dosis primer, vaksin AstraZeneca diberikan dengan interval 8 pekan sejak penerimaan vaksin primer dosis lengkap.
Dia mengatakan pelaksanaan vaksinasi
booster dapat dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota bagi masyarakat umum. Pelaksanaan tanpa menunggu target capaian 70 persen dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60 persen.
Syarat penerima vaksin
booster, antara lain calon penerima vaksin menunjukkan NIK dengan membawa KTP/KK atau melalui aplikasi PeduliLindungi, berusia 18 tahun ke atas, dan telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal enam bulan sebelumnya.
Regimen dosis lanjutan (
booster) yang diberikan pada Triwulan 1-2022 yaitu untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac diberikan vaksin AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml) atau vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml). Sasaran dengan dosis primer AstraZeneca maka diberikan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), bisa juga vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml), atau vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).
"Seluruh ketentuan itu telah melalui kajian para pakar ilmu kesehatan, seperti Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta kalangan akademisi," tutur Nadia.
Baca:
Studi: Vaksin Sinovac Menguat dengan Suntikan Booster Pfizer, AstraZeneca dan J&J
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)