Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto
Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Medcom.id/Theofilus Ifan Sucipto

Ada Kasus Vaksinasi Ilegal, Pengawasan Mesti Lebih Ketat

Nur Azizah • 25 Mei 2021 18:05
Jakarta: Kasus vaksinasi ilegal menjadi evaluasi Kementerian Kesehatan, Satgas Penanganan Covid-19, dan pemerintah daerah. Pengawasan vaksinasi mesti lebih ketat.
 
"Pengawas penyelenggaraan vaksinasi di daerah, khususnya Dinas Kesehatan harus memantau persiapan hingga pelaksanaan vaksinasi," kata juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta Timur, Selasa, 25 Mei 2021.
 
Dinas kesehatan juga harus mengawasi hingga pascavaksinasi. Salah satunya memantau ada atau tidaknya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).

"Ini harus betul-betul dipantau karena kejadian ini tidak bisa dibenarkan karena prinsipnya vaksinasi yang dilakukan secara resmi adalah upaya menjamin vaksin yang diterima masyarakat aman dan efektif membentuk kekebalan individu," ujar dia.
 
(Baca: Cegah Jual Beli Vaksin Ilegal)
 
Masyarakat juga diminta lebih cermat mengikuti proses vaksinasi. Masyarakat akan mendapatkan sertifikat setelah menjalani rangkain vaksinasi.
 
"Sertifikat yang sesuai dan hanya dikeluarkan resmi oleh pemerintah, baik pendaftaran melalui fasilitas kesehatan atau program vaksinasi massal," papar dia.
 
Sebelumnya, juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi meminta pemerintah daerah mencegah terulangnya kasus jual beli vaksin. Kementerian Kesehatan meminta pemda meningkatkan pengawasan terkait potensi kecurangan pihak yang melakukan jual beli vaksin.
 
Nadia menyatakan Kementerian Kesehatan menyerahkan sepenuhnya penegakan hukum kepada pihak berwenang terkait jual beli vaksin oleh aparatur sipil negara (ASN). Dia memastikan aturan terkait standar operasional prosedur (SOP) program vaksinasi yang dibuat pemerintah sudah jelas.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20.05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan