Jakarta: Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) ingin tetap menjaga ekosistem transportasi online yang selama ini telah berjalan baik tanpa mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ekosistem dijaga dengan menolak menolak usulan DPR terkait pembatasan potongan aplikasi maksimal 10 persen.
"ORASKI percaya bahwa keberlangsungan sektor transportasi online hanya bisa dijaga melalui dialog yang sehat, regulasi yang proporsional, serta keterlibatan nyata dari para pelaku utamanya yakni mitra pengemudi sendiri," kata Ketua Umum ORASKI, Fahmi Maharaja, dalam keterangan pers, Senin, 21 Juli 2025.
Fahmi menjelaskan ORASKI mendukung setiap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan driver online, namun apabila pemotongan biaya aplikasi ditekan akan menjadi kontraproduktif karena dampak yang ditimbulkan hanya kepada tarif penumpang yang akan semakin rendah.
"Kami memandang pemotongan biaya aplikasi merupakan ranah bisnis ke bisnis (B2B) antara aplikator dan mitranya. Pemerintah sebagai regulator seharusnya tidak masuk terlalu jauh ke dalam ruang tersebut," jelas Fahmi.
Fahmi Kembali menekankan jika pemerintah atau DPR tetap memaksakan intervensi pada regulasi tarif dan potongan yang bukan ranah kewenangannya, maka risiko keruntuhan seluruh ekosistem transportasi online sangat besar.
ORASKI percaya keberlangsungan sektor transportasi online hanya bisa dijaga melalui dialog yang sehat, regulasi yang proporsional, serta keterlibatan nyata dari para pelaku utamanya yakni mitra pengemudi sendiri.
"Kami akan terus berada di jalur perjuangan yang rasional dan solutif, tanpa perlu terjebak dalam dinamika politik sesaat yang justru dapat merusak ekosistem yang telah kita bangun bersama," ujar Fahmi.
Jakarta: Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (ORASKI) ingin tetap menjaga ekosistem transportasi online yang selama ini telah berjalan baik tanpa mendapatkan subsidi dari pemerintah. Ekosistem dijaga dengan menolak menolak usulan DPR terkait pembatasan potongan aplikasi maksimal 10 persen.
"ORASKI percaya bahwa keberlangsungan sektor transportasi online hanya bisa dijaga melalui dialog yang sehat, regulasi yang proporsional, serta keterlibatan nyata dari para pelaku utamanya yakni mitra pengemudi sendiri," kata Ketua Umum ORASKI, Fahmi Maharaja, dalam keterangan pers, Senin, 21 Juli 2025.
Fahmi menjelaskan ORASKI mendukung setiap upaya untuk meningkatkan kesejahteraan
driver online, namun apabila pemotongan biaya aplikasi ditekan akan menjadi kontraproduktif karena dampak yang ditimbulkan hanya kepada tarif penumpang yang akan semakin rendah.
"Kami memandang pemotongan biaya aplikasi merupakan ranah bisnis ke bisnis (B2B) antara aplikator dan mitranya. Pemerintah sebagai regulator seharusnya tidak masuk terlalu jauh ke dalam ruang tersebut," jelas Fahmi.
Fahmi Kembali menekankan jika pemerintah atau DPR tetap memaksakan intervensi pada regulasi tarif dan potongan yang bukan ranah kewenangannya, maka risiko keruntuhan seluruh ekosistem transportasi online sangat besar.
ORASKI percaya keberlangsungan sektor transportasi online hanya bisa dijaga melalui dialog yang sehat, regulasi yang proporsional, serta keterlibatan nyata dari para pelaku utamanya yakni mitra pengemudi sendiri.
"Kami akan terus berada di jalur perjuangan yang rasional dan solutif, tanpa perlu terjebak dalam dinamika politik sesaat yang justru dapat merusak ekosistem yang telah kita bangun bersama," ujar Fahmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)