medcom.id, Beijing: Tiongkok kembali serius bekerja keras dalam mencapai target memotong tingkat polusi udara dan meningkatkan efisiensi energi pada 2015.
Dalam pernyataan agensi perencanaan negara Tiongkok, seperti diwartakan Reuters, Rabu (23/4/2014), upaya mengatasi polusi sempat terhambat akibat perkembangan ekonomi yang meroket pada periode 2011-2012.
Majunya perekonomian berimbas buruk pada lingkungan, yang terlihat dari level polusi tingkat tinggi di berbagai wilayah. Polusi di Tiongkok telah memicu protes dari dalam dan luar negeri.
Pemerintah berjanji segera mengatasi polusi udara, air dan tanah di Tiongkok. Mereka mengakui hal itu sempat terkendala akibat tingginya permintaan dalam sektor energi.
Saat ini, pemerintah akan menetapkan aturan yang lebih ketat untuk memastikan polusi tidak semakin memburuk.
"Kami sekarang memiliki keyakinan positif untuk mencapai target yang telah diminta dalam rencana jangka panjang 12 tahun," ucap Xu Lin, Kepala Komisi Pengembangan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC).
medcom.id, Beijing: Tiongkok kembali serius bekerja keras dalam mencapai target memotong tingkat polusi udara dan meningkatkan efisiensi energi pada 2015.
Dalam pernyataan agensi perencanaan negara Tiongkok, seperti diwartakan
Reuters, Rabu (23/4/2014), upaya mengatasi polusi sempat terhambat akibat perkembangan ekonomi yang meroket pada periode 2011-2012.
Majunya perekonomian berimbas buruk pada lingkungan, yang terlihat dari level polusi tingkat tinggi di berbagai wilayah. Polusi di Tiongkok telah memicu protes dari dalam dan luar negeri.
Pemerintah berjanji segera mengatasi polusi udara, air dan tanah di Tiongkok. Mereka mengakui hal itu sempat terkendala akibat tingginya permintaan dalam sektor energi.
Saat ini, pemerintah akan menetapkan aturan yang lebih ketat untuk memastikan polusi tidak semakin memburuk.
"Kami sekarang memiliki keyakinan positif untuk mencapai target yang telah diminta dalam rencana jangka panjang 12 tahun," ucap Xu Lin, Kepala Komisi Pengembangan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)