ANTARA/Reno Esnir/zn
ANTARA/Reno Esnir/zn

Ini Peran Deden, Pengelola Situs Video Porno Anak

Timi Trieska Dara • 01 Maret 2014 01:13

medcom.id, Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri menjabarkan peran pengelola situs video porno yang melibatkan anak dibawah umur, Deden Martakusumah (28).
 
"Kasus tersangka Deden, penyidik mendalami pemeriksaan. Yang dijual bukan video porno dalam bentuk VCD (tapi) dia memudahkan pelanggan mencari link situs porno. Yang bahaya (lagi) dia menjajakan konten pornografi bahkan ada anak-anak dan tanpa filter sama sekali," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (28/2).
 
Arief menjelaskan bahwa Deden mempermudah pelanggan situs pornografi mendapatkan link sesuai dengan keinginan mereka. Sebab, Deden telah mengelompokkan link situs porno yang ia kelola dan menyediakan fasilitas berlangganan.

"Kalau berlangganan, menggunakan situs tidak sulit mencari. Langsung klik karena sudah dikelompokkan, ada anak-anak, orang dewasa, bule, kulit cokelat, dan lain lain. Dia sudah mengumpulkan dan orang bayar, artinya dari sumber di internet yang dikumpulkan dia dan dibayar oleh pelanggannya," jelasnya.
 
Arief mengaku pihaknya sedang memprioritaskan pemeriksaan terhadap video-video yang diperankan oleh anak di bawah umur. "Satu link ada isinya 100 hingga 150 video. Dari list linknya kalau ditotal 120 ribu video," ungkapnya.
 
Meski demikian, Polri tak hanya berhenti menyelidiki dari keterangan Deden. Petugas saat ini sedang melacak bagaimana video porno itu dibuat hingga diunggah melalui internet.
 
"Kita masih menganalisis semua, kita pelajari sumber link diambil dari mana dan terus ditelusuri terus. Ini yang sedang kita buka. Siapa yang sudah menjadi kliennya dan dari transfer ke rekeningnya. Printout bukunya enggak ada. Kita harus buka rekening yang transfer, apakah anak di bawah umur atau yang sudah dewasa. Karena dia mencantolkan link, kita buka link ini ambilnya dari mana websitenya. Kalau ini sudah diperoleh secara berantai, susah. Tapi tim akan terus berupaya untuk melakukan," kata Arief.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan