medcom.id, Serang: Kementerian Perhubungan berambisi menerapkan sistem non tunai di semua pintul tol. PT Jasa Marga diimbau menerapkan sistem non tunai untuk mengurai kemacetan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, sistem bayar tunai di tol harus dihapus untuk mengurangi antrian kendaraan. Menurutnya, PT Jasa Marga harus membuka kerja sama dengan semua bank untuk transaksi elektronik.
"Ini mestinya pintu tol tidak boleh pakai tunai lagi. Saya sudah tulis surat ke PU (Kementerian Pekerjaan Umum) tiga bulan lalu. Semua pakai non-cash apa pakai kartu debit, e money," kata Jonan usai memantau loket e-Ticketing PT ASDP Ferry Indonesia, di rest area KM 68 tol Jakarta-Merak, Serang, Banten, Minggu (3/6/2016)
Menurutnya, PT Jasa Marga harus membuka pintu transaksi elektronik yang bekerja sama dengan seluruh bank. "Memang ada yang ngomong Jasa Marga hanya kerja sama dengan (Bank) Mandiri. Enggak boleh, harus terbuka. Sistemnya harus terbuka untuk semua,” ujarnya.
Menurutnya, semua bank besar bisa menggunakan e-money atau penyedia jalan tol bisa menggunakan e-money milik operator masing-masing untuk dijual bebas.
"Kalau perlu yang pakai handphone yang ada NFC-nya, sehingga kredit pakai pulsa. Kereta bisa, commuter bisa, KRL melayani 1 juta penumpang dalam sehari saja bisa. Didebet pakai handphone juga bisa yang ada NFC-nya sehingga orang enggak repot," katanya.
Dia mengungkap, Kementerian PU baru bisa melaksanakan dua tahun lagi. Namun, menurut Jonan, bisa dilakukan dalam enam bulan. "Mestinya 6 bulan juga jadi. Sehingga kemacetan untuk antrian pembayaran bisa berkurang," ujarnya.
Dia mempertanyakan banyaknya kendaraan yang menggunakan jalan tol di Indonesia, menurut Jonan tak lebih dari 250 ribu kendaraan per hari. "Ada enggak 250 ribu, menurut saya tidak ada kecuali Lebaran," kata Jonan.
medcom.id, Serang: Kementerian Perhubungan berambisi menerapkan sistem non tunai di semua pintul tol. PT Jasa Marga diimbau menerapkan sistem non tunai untuk mengurai kemacetan.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan, sistem bayar tunai di tol harus dihapus untuk mengurangi antrian kendaraan. Menurutnya, PT Jasa Marga harus membuka kerja sama dengan semua bank untuk transaksi elektronik.
"Ini mestinya pintu tol tidak boleh pakai tunai lagi. Saya sudah tulis surat ke PU (Kementerian Pekerjaan Umum) tiga bulan lalu. Semua pakai non-cash apa pakai kartu debit, e money," kata Jonan usai memantau loket e-Ticketing PT ASDP Ferry Indonesia, di rest area KM 68 tol Jakarta-Merak, Serang, Banten, Minggu (3/6/2016)
Menurutnya, PT Jasa Marga harus membuka pintu transaksi elektronik yang bekerja sama dengan seluruh bank. "Memang ada yang ngomong Jasa Marga hanya kerja sama dengan (Bank) Mandiri. Enggak boleh, harus terbuka. Sistemnya harus terbuka untuk semua,” ujarnya.
Menurutnya, semua bank besar bisa menggunakan e-money atau penyedia jalan tol bisa menggunakan e-money milik operator masing-masing untuk dijual bebas.
"Kalau perlu yang pakai
handphone yang ada NFC-nya, sehingga kredit pakai pulsa. Kereta bisa, commuter bisa, KRL melayani 1 juta penumpang dalam sehari saja bisa. Didebet pakai handphone juga bisa yang ada NFC-nya sehingga orang enggak repot," katanya.
Dia mengungkap, Kementerian PU baru bisa melaksanakan dua tahun lagi. Namun, menurut Jonan, bisa dilakukan dalam enam bulan. "Mestinya 6 bulan juga jadi. Sehingga kemacetan untuk antrian pembayaran bisa berkurang," ujarnya.
Dia mempertanyakan banyaknya kendaraan yang menggunakan jalan tol di Indonesia, menurut Jonan tak lebih dari 250 ribu kendaraan per hari. "Ada enggak 250 ribu, menurut saya tidak ada kecuali Lebaran," kata Jonan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)