Ilustrasi. MI/Pius Erlangga
Ilustrasi. MI/Pius Erlangga

Hukum Merayakan Tahun Baru dalam Pandangan Islam, Begini Penjelasannya

Adri Prima • 31 Desember 2023 16:08
Jakarta: Merayakan pergantian tahun sudah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat tidak terkecuali di kalangan umat muslim.
 
Tak hanya itu, di malam pergantian tahun banyak orang yang saling mengucapkan selamat tahun baru, happy new year, ataupun ungkapan serupa dalam bahasa lainnya. Bahkan banyak juga umat muslim yang ikut melakukan berbagai aktivitas di malam pergantian tahun.

Hukum merayakan tahun baru dalam Islam


Lalu bagaimana sebenarnya hukum merayakan tahun baru dalam Islam? Melansir dari NU Online, merayakan perayaan tahun baru, selama kegiatan tersebut tidak melibatkan perbuatan terlarang seperti kerusuhan, balap liar, tawuran, pacaran, dan sejenisnya. 
 
Selama tetap sesuai dengan ajaran agama yang tidak melibatkan perilaku yang melanggar norma agama, tidak merugikan kehormatan, dan tidak berdasarkan keyakinan yang salah. (Wizarah Al-Auqof Al-Mishriyyah, Fatawa Al-Azhar, juz X, halaman 311). 

Menurut salah satu tokoh mazhab Syafi'i, yakni Syekh Ibn Hajar Al-Haitami (almarhum pada tahun 974 H), dalam kitabnya disampaikan bahwa:
 
Hukum Merayakan Tahun Baru dalam Pandangan Islam, Begini Penjelasannya
 
Artinya: “Imam Al-Qamuli berkata: “Aku tidak menemukan satupun pendapat dari Ashab Asy-Syafi’i perihal ucapan selamat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, ucapan selamat pergantian tahun, dan pergantian bulan sebagaimana yang kerap dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun Al-Hafidz Al-Mundziri pernah mengutip bahwa Syekh Al-Hafidz Abu Hasan Al-Maqdisi suatu ketika pernah ditanya tentang hal ini, lantas beliau menjawab, selalu terjadi perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal tersebut. Sehingga menurut pendapatku, ucapan selamat tersebut hukumnya adalah mubah (diperbolehkan), bukan sunah dan bukan pula bid’ah.” (Syihabuddin Ahmad bin Muhammad bin Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, [Beirut: Dar Al-Fikr], juz III, halaman 56). 
 
Baca juga: Prakiraan Cuaca Jakarta Jelang Tahun Baru, Waspada Hujan Disertai Petir

Selain itu, dikutip dari YouTube Taman Surga Net, Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan ketika pergantian malam tahun baru sebaiknya umat muslim melakukan hal-hal yang bermanfaat dan sejalan dengan perintah agama. Hal yang dapat dilakukan, seperti dzikir, datang ke masjid, itikaf. Namun apabila tidak ada kegiatan islam, sebaiknya setelah isya langsung tidur. 
 
Sementara itu, jika umat muslim ingin menikmati momen pergantian tahun ini diperbolehkan, asal tidak menyalahi ajaran agama Islam. “Membuat ayam bakar atau jagung bakar tidak salah, namun ketika seseorang meyakini bahwa semakin banyak asap adalah pertanda semakin banyak rezeki hal itu sudah merusak akidahnya kepada Allah SWT,” ujarnya.
 
Hal tersebut juga diperkuat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menyebutkan bahwa tidak ada dalil khusus yang melarang pengucapan atau perayaan tahun baru dalam islam. Sejumlah ulama sepakat dengan membolehkan perayaan hari tersebut dengan catatan tidak dilakukan secara berlebihan dan mengganggu ketenangan dan tidak bertentangan dengan ajaran agama, seperti tindakan yang dapat dianggap sebagai kemaksiatan. 
 
Meskipun demikian, disarankan agar kita mengambil kesempatan ini sebagai momentum untuk melakukan introspeksi diri, guna meningkatkan kualitas ibadah di masa mendatang, dengan penuh rasa syukur.
 
Selain itu, dalam menyongsong tahun baru, sangat penting untuk memohon kepada Allah SWT. Agar memberikan kita kekuatan untuk terus berbuat kebaikan, taat kepada-Nya, dan menjauhkan diri dari segala bentuk bahaya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan