medcom.id, Jakarta: Warga Suku Dayak jangan terprovokasi dan ikut mengusir warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara. Menteri Dalam Negeri Tjhajo Kumolo mengaku sudah menginstruksikan pemimpin di Kalimantan Barat agar mengendalikan emosi warga Dayak.
"Gubernur sebagai Presiden Suku Dayak menjamin masyarakat Dayak di Kalimantan Barat tidak terlibat dan Gubernur memastikan Suku Dayak tidak terprovokasi," kata Tjahjo dalam pesan singkat kepada Metrotvnews.com, Rabu (20/1/2016).
Tjahjo juga memerintahkan kepada aparat di Kalimantan Barat untuk mengevakuasi warga bekas anggota Gafatar. Menurut dia, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengendalikan situasi di sana.
Warga eks anggota Gafatar mengungsi. Antara Foto/Jessica Helena Wuysang
Warga menolak keberadaan bekas anggota Gafatar tinggal di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Kebencian warga terhadap bekas anggota Gafatar berujung anarkis.
Warga membakar satu unit mobil Toyota Avanza milik bekas anggota Gafatar yang sedang bernegosiasi dengan pemerintah setempat. Suasana sempat tidak terkendali saat warga membakar permukiman eks anggota Gafatar di atas lahan seluas 43 hektare di Desa Antibar, Mempawah Timur.
Warga membakar rumah eks anggota Gafatar. Antara Foto/Jessica Helena Wuysang
Setelah kejadian itu, pemerintah, TNI, dan Kepolisian mengevakuasi 749 orang bekas anggota Gafatar dan keluarga ke Pontianak untuk selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Kapolres Mempawah AKBP Suharjimantoro menyatakan situasi di Mempawah sudah terkendali. Sejak kemarin, polisi siaga di permukiman eks anggota Gafatar.
"Kami dibantu empat pleton dengan kekuatan 120 anggota Brimob Polda Kalimantan Barat guna mengamankan lokasi eks anggota Gafatar itu," ujarnya.
Mobil milik eks anggota Gafatar dibakar. Antara Foto/Jessica Helena Wuysang
medcom.id, Jakarta: Warga Suku Dayak jangan terprovokasi dan ikut mengusir warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara. Menteri Dalam Negeri Tjhajo Kumolo mengaku sudah menginstruksikan pemimpin di Kalimantan Barat agar mengendalikan emosi warga Dayak.
"Gubernur sebagai Presiden Suku Dayak menjamin masyarakat Dayak di Kalimantan Barat tidak terlibat dan Gubernur memastikan Suku Dayak tidak terprovokasi," kata Tjahjo dalam pesan singkat kepada Metrotvnews.com, Rabu (20/1/2016).
Tjahjo juga memerintahkan kepada aparat di Kalimantan Barat untuk mengevakuasi warga bekas anggota Gafatar. Menurut dia, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan juga sudah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengendalikan situasi di sana.
Warga eks anggota Gafatar mengungsi. Antara Foto/Jessica Helena Wuysang
Warga menolak keberadaan bekas anggota Gafatar tinggal di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Kebencian warga terhadap bekas anggota Gafatar berujung anarkis.
Warga membakar satu unit mobil Toyota Avanza milik bekas anggota Gafatar yang sedang bernegosiasi dengan pemerintah setempat. Suasana sempat tidak terkendali saat warga membakar permukiman eks anggota Gafatar di atas lahan seluas 43 hektare di Desa Antibar, Mempawah Timur.
Warga membakar rumah eks anggota Gafatar. Antara Foto/Jessica Helena Wuysang
Setelah kejadian itu, pemerintah, TNI, dan Kepolisian mengevakuasi 749 orang bekas anggota Gafatar dan keluarga ke Pontianak untuk selanjutnya dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Kapolres Mempawah AKBP Suharjimantoro menyatakan situasi di Mempawah sudah terkendali. Sejak kemarin, polisi siaga di permukiman eks anggota Gafatar.
"Kami dibantu empat pleton dengan kekuatan 120 anggota Brimob Polda Kalimantan Barat guna mengamankan lokasi eks anggota Gafatar itu," ujarnya.
Mobil milik eks anggota Gafatar dibakar. Antara Foto/Jessica Helena Wuysang Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)