Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengungkapkan sejumlah jurus agar Indonesia segera bangkit dari covid-19. Ikhtiar itu membutuhkan kerja sama dan kolaborasi seluruh pihak.
“Terdapat modalitas pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat yaitu modalitas kolektif dan modalitas individu,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
Wiku memerinci strategi pertama ialah menjaga kekebalan komunitas. Baik antibodi yang terbentuk dari vaksinasi maupun pascaterpapar covid-19.
“Tapi perlu digarisbawahi antibodi punya jangka waktu sehingga perlu penguat melalui booster,” papar dia.
Strategi kedua ialah ketersediaan vaksin yang melibatkan pemerintah daerah (pemda). Kepala daerah harus memonitor distribusi dan kualitas vaksin sebelum disuntik kepada masyarakat.
“Masyarakat juga harus proaktif ke sentra vaksinasi untuk di-booster sesuai jadwal sejak penyuntikan vaksin terakhir,” ujar Wiku.
Strategi ketiga ialah ketersediaan pengobatan. Masyarakat diminta memanfaatkan berbagai layanan kesehatan yang ada seperti tes antigen bila mengalami gejala atau menjadi kontak erat.
“Serta saat pascasembuh untuk mencegah efek samping seperti long covid-19,” jelas Wiku.
Wiku menyebut strategi keempat ialah kebijakan sektoral yang spesifik. Pemda mesti membuat kebijakan yang selaras dengan pemerintah pusat. Sejumlah pemangku kepentingan berperan dalam hal tersebut.
“Akademisi bika mendukung pembuatan kebijakan berbasis sains, media membantu menjelaskan isi kebijakan, dan swasta mendukung implementasi kebijakan,” tutur dia.
Sementara itu, jurus kedua ialah modalitas individu. Setiap orang bertanggung jawab membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam beraktivitas.
“Kemudian lakukan proteksi maksimal kepada populasi yang lebih berisiko khususnya sesama yang belum bisa divaksin,” ucap Wiku.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas)
Penanganan Covid-19 mengungkapkan sejumlah jurus agar Indonesia segera bangkit dari covid-19. Ikhtiar itu membutuhkan kerja sama dan kolaborasi seluruh pihak.
“Terdapat modalitas pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat yaitu modalitas kolektif dan modalitas individu,” kata juru bicara
Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2022.
Wiku memerinci strategi pertama ialah menjaga kekebalan komunitas. Baik antibodi yang terbentuk dari vaksinasi maupun pascaterpapar covid-19.
“Tapi perlu digarisbawahi antibodi punya jangka waktu sehingga perlu penguat melalui
booster,” papar dia.
Strategi kedua ialah ketersediaan vaksin yang melibatkan pemerintah daerah (pemda). Kepala daerah harus memonitor distribusi dan kualitas vaksin sebelum disuntik kepada masyarakat.
“Masyarakat juga harus proaktif ke sentra
vaksinasi untuk di-
booster sesuai jadwal sejak penyuntikan vaksin terakhir,” ujar Wiku.
Strategi ketiga ialah ketersediaan pengobatan. Masyarakat diminta memanfaatkan berbagai layanan kesehatan yang ada seperti tes antigen bila mengalami gejala atau menjadi kontak erat.
“Serta saat pascasembuh untuk mencegah efek samping seperti long covid-19,” jelas Wiku.
Wiku menyebut strategi keempat ialah kebijakan sektoral yang spesifik. Pemda mesti membuat kebijakan yang selaras dengan pemerintah pusat. Sejumlah pemangku kepentingan berperan dalam hal tersebut.
“Akademisi bika mendukung pembuatan kebijakan berbasis sains, media membantu menjelaskan isi kebijakan, dan swasta mendukung implementasi kebijakan,” tutur dia.
Sementara itu, jurus kedua ialah modalitas individu. Setiap orang bertanggung jawab membiasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam beraktivitas.
“Kemudian lakukan proteksi maksimal kepada populasi yang lebih berisiko khususnya sesama yang belum bisa divaksin,” ucap Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)