Jakarta: Viral di media sosial video sopir truk yang tidak bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di SPBU Pertamina. Sopir tersebut tidak bisa membeli solar dikarenakan kuota pengisian di aplikasi MyPertamina sudah habis.
Padahal ia mengaku belum pernah menggunakan aplikasi tersebut.
Dalam video yang diunggah akun @andreli_48, terlihat percakapan petugas SPBU mengatakan kuota pengisian untuk kendaraan sang sopir telah habis.
Si sopir juga kebingungan lantaran ia belum sempat mengisi solar di hari tersebut.
Tak hanya itu, terlihat pula antrean beberapa truk yang sedang mengantre. Namun, tidak dijelaskan kapan dan di mana insiden tersebut terjadi.
"Adakah yang pernah mengalami hal yang sama? Belum mengisi solar, namun setelah dicek kuota sudah habis," tulis keterangan video.
Video tersebut juga mengundang komentar beragam dari netizen.
"Mantap kan peraturannya, rakyat repot pemerintah bodo amat," komentar seorang netizen.
"Makanya segera berlakukan QR Code tiap kendaraan jangan no polnya yang diinput ke sistem," timpal netizen lain.
"Teknologi bikin ribet, bikin antrean panjang, lemot, makan waktu. Kembalikan seperti awal saja," tulis salah satu akun.
"Mau beli aja repot. Semoga kesusahan rakyat Indonesia cepat berlalu," ujar akun lainnya.
Beli solar subsidi dibatasi 200 liter per hari
Sejak pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, juga diberlakukan beberapa aturan turunan seperti pembatasan pembelian sebanyak 200 liter per hari.
Apabila sebuah kendaraan sudah menghabiskan kuota 200 liter maka sudah tidak bisa lagi mengisi bahan bakar di hari yang sama.
Aturan serupa juga diberlakukan untuk BBM jenis pertalite yang dibatasi sebesar 120 liter per hari di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Jakarta: Viral di media sosial video sopir truk yang tidak bisa membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis
solar di SPBU
Pertamina. Sopir tersebut tidak bisa membeli solar dikarenakan kuota pengisian di aplikasi MyPertamina sudah habis.
Padahal ia mengaku belum pernah menggunakan aplikasi tersebut.
Dalam video yang diunggah akun
@andreli_48, terlihat percakapan petugas SPBU mengatakan kuota pengisian untuk kendaraan sang sopir telah habis.
Si sopir juga kebingungan lantaran ia belum sempat mengisi solar di hari tersebut.
Tak hanya itu, terlihat pula antrean beberapa truk yang sedang mengantre. Namun, tidak dijelaskan kapan dan di mana insiden tersebut terjadi.
"Adakah yang pernah mengalami hal yang sama? Belum mengisi solar, namun setelah dicek kuota sudah habis," tulis keterangan video.
Video tersebut juga mengundang komentar beragam dari netizen.
"Mantap kan peraturannya, rakyat repot pemerintah bodo amat," komentar seorang netizen.
"Makanya segera berlakukan QR Code tiap kendaraan jangan no polnya yang diinput ke sistem," timpal netizen lain.
"Teknologi bikin ribet, bikin antrean panjang, lemot, makan waktu. Kembalikan seperti awal saja," tulis salah satu akun.
"Mau beli aja repot. Semoga kesusahan rakyat Indonesia cepat berlalu," ujar akun lainnya.
Beli solar subsidi dibatasi 200 liter per hari
Sejak pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, juga diberlakukan beberapa aturan turunan seperti pembatasan pembelian sebanyak 200 liter per hari.
Apabila sebuah kendaraan sudah menghabiskan kuota 200 liter maka sudah tidak bisa lagi mengisi bahan bakar di hari yang sama.
Aturan serupa juga diberlakukan untuk BBM jenis pertalite yang dibatasi sebesar 120 liter per hari di seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)