Jakarta: Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih mencari informasi soal sandera kelompok Abu Sayyaf, Muhammad Farhan, 27. Keberadaan warga negara Indonesia (WNI) di Filipina itu belum diketahui.
"Insyaallah (masih hidup), tapi saya belum dapat mengatakan apa pun," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Desember 2019.
Menurut dia, pihaknya berkerja sama dengan Filipina terus mencari keberadaan kelompok Abu Sayyaf. Namun, kelompok bersenjata itu terus berpindah-pindah agar tak mudah tertangkap.
Sementara itu, dua WNI, Maharudin Lunani, 48, dan Samiun Maneu, 27, telah berhasil dibebaskan dari tangan kelompok Abu Sayyaf, Minggu, 22 Desember 2019. Bersama Muhammad Farhan, keduanya diculik di Perairan Lahad Datu, Malaysia, pada September 2019.
Maharudin ialah ayah dari Muhammad Farhan. Lewat sebuah video, nelayan Indonesia yang bekerja di Malaysia itu sempat mengharapkan campur tangan Presiden Joko Widodo untuk dibebaskan. Pasalnya, kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan 30 juta peso (setara Rp8,1 miliar).
Jakarta: Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih mencari informasi soal sandera kelompok Abu Sayyaf, Muhammad Farhan, 27. Keberadaan warga negara Indonesia (WNI) di Filipina itu belum diketahui.
"Insyaallah (masih hidup), tapi saya belum dapat mengatakan apa pun," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 27 Desember 2019.
Menurut dia, pihaknya berkerja sama dengan Filipina terus mencari keberadaan kelompok Abu Sayyaf. Namun, kelompok bersenjata itu terus berpindah-pindah agar tak mudah tertangkap.
Sementara itu,
dua WNI, Maharudin Lunani, 48, dan Samiun Maneu, 27, telah berhasil dibebaskan dari tangan kelompok Abu Sayyaf, Minggu, 22 Desember 2019. Bersama Muhammad Farhan, keduanya diculik di Perairan Lahad Datu, Malaysia, pada September 2019.
Maharudin ialah ayah dari Muhammad Farhan. Lewat sebuah video, nelayan Indonesia yang bekerja di Malaysia itu sempat mengharapkan campur tangan Presiden Joko Widodo untuk dibebaskan. Pasalnya, kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan 30 juta peso (setara Rp8,1 miliar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
