Jakarta: Pemerintah akhirnya memutuskan mengizinkan penggunaan Bandara Kertajati untuk keberangkatan jemaah haji asal Jawa Barat pada musim haji tahun 2020. Menurut Menteri Agama, Fachrul Razi, pemerintah akan mempersiapkan Kertajati sebagai embarkasi.
“Kami sepakat bahwa tahun ini kami harus langsung memberangkatkan jemaah dari Bandara Kertajati. Hambatan-hambatan pasti ada lah, tapi nanti akan kita pecahkan bersama,” kata Fachrul Razi, seperti dikutip dari situs Setkab.go.id, Sabtu, 7 Desember 2019.
Keputusan ini diambil setelah Fachrul Razi mengadakan pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan perwakilan Garuda Indonesia di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.
Untuk mempercepat proses penyiapan Bandara Kertajati, Fachrul mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk segera membentuk tim kecil. Pihaknya akan mencari solusi untuk memecahkan hambatan yang masih melintang.
Menhub Budi Karya dalam kesempatan yang sama juga mengatakan, pihaknya akan mempercepat proses persiapan penggunaan Bandara Kertajati. Menurut dia, mulai pekan depan masalah-masalah tersebut akan mulai diuraikan.
“Berkaitan dengan hambatan, akan kita selesaikan. Dan yang hebat Pak Menteri Agama sudah menugaskan kepada kita semuanya, minggu depan sudah mulai kerja untuk menyelesaikan masalah Kertajati ini,” ungkap Budi.
Pemerintah menargetkan dari 97 kelompok terbang (kloter) yang ada di Embarkasi Jawa Barat, 20 di antaranya akan diberangkatkan dari Bandara Kertajati. 20 kloter itu berasal dari tiga kabupaten terdekat dari bandara.
“Tapi kalau lebih banyak lebih bagus. Tapi minimal 20 flight,” tutur Budi Karya.
Selain haji, pemerintah juga akan mulai menggunakan Bandara Kertajati bagi jemaah umrah. Pasalnya, menurut dia, jumlah jemaah di Jawa Barat bagian timur juga cukup banyak.
“Jemaah umrah itu, di Jawa Barat bagian timur, ada 180 ribu jemaah per tahun. Jadi kita harapkan, yang diberangkatkan dari Kertajati, ada satu flight diberangkatkan dari sana,” urai Budi Karya.
Jakarta: Pemerintah akhirnya memutuskan mengizinkan penggunaan Bandara Kertajati untuk keberangkatan jemaah haji asal Jawa Barat pada musim haji tahun 2020. Menurut Menteri Agama, Fachrul Razi, pemerintah akan mempersiapkan Kertajati sebagai embarkasi.
“Kami sepakat bahwa tahun ini kami harus langsung memberangkatkan jemaah dari Bandara Kertajati. Hambatan-hambatan pasti ada lah, tapi nanti akan kita pecahkan bersama,” kata Fachrul Razi, seperti dikutip dari situs
Setkab.go.id, Sabtu, 7 Desember 2019.
Keputusan ini diambil setelah Fachrul Razi mengadakan pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan perwakilan Garuda Indonesia di Kantor Kemenag, Jakarta, Jumat, 6 Desember 2019.
Untuk mempercepat proses penyiapan
Bandara Kertajati, Fachrul mengaku telah memerintahkan jajarannya untuk segera membentuk tim kecil. Pihaknya akan mencari solusi untuk memecahkan hambatan yang masih melintang.
Menhub Budi Karya dalam kesempatan yang sama juga mengatakan, pihaknya akan mempercepat proses persiapan penggunaan Bandara Kertajati. Menurut dia, mulai pekan depan masalah-masalah tersebut akan mulai diuraikan.
“Berkaitan dengan hambatan, akan kita selesaikan. Dan yang hebat Pak Menteri Agama sudah menugaskan kepada kita semuanya, minggu depan sudah mulai kerja untuk menyelesaikan masalah Kertajati ini,” ungkap Budi.
Pemerintah menargetkan dari 97 kelompok terbang (kloter) yang ada di
Embarkasi Jawa Barat, 20 di antaranya akan diberangkatkan dari Bandara Kertajati. 20 kloter itu berasal dari tiga kabupaten terdekat dari bandara.
“Tapi kalau lebih banyak lebih bagus. Tapi minimal 20 flight,” tutur Budi Karya.
Selain haji, pemerintah juga akan mulai menggunakan Bandara Kertajati bagi jemaah umrah. Pasalnya, menurut dia, jumlah jemaah di Jawa Barat bagian timur juga cukup banyak.
“Jemaah umrah itu, di Jawa Barat bagian timur, ada 180 ribu jemaah per tahun. Jadi kita harapkan, yang diberangkatkan dari Kertajati, ada satu flight diberangkatkan dari sana,” urai Budi Karya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)