medcom.id, Banyuasin I: Program pengelolaan sampah terpadu Pertamina Patratura berdampak besar, tidak hanya dari sisi kebersihan tapi juga perekonomian masyarakat. Lewat program ini, satu ton sampah anorganik disetor ke bank sampah pada periode Agustus-September 2017.
Program Patratura digagas Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju. Saat ini, nasabah bank sampah sebanyak 1.000 keluarga di wilayah Banyuasin I dan sekitarnya. 5 ribu orang terlibat membuat kompos dari sampah rumah tangga.
Sedangkan kelompok masyarakat yang mengelola sampah, yakni Kelompok Sinar Fajar, Kelompok Melati. Ada satu kelompok yang membudidaya ikan, yakni Kelompok Bintang.
Sejak diluncurkan pada Mei, sentra pengelolaan sampah baru ada satu. Sentra menerima sampah dari empat bank sampah yang tersebar di empat kelurahan atau desa, Bank Sampah Angrah, Bank Sampah Mekar Jaya, Bank Sampah Seroja, dan Bank Sampah Melati.
"Setiap hari ada pengurangan sampah organik sebanyak 130 kilogram. Estimasi pengurangan emisi dari sampah yang dibakar sebesar 713.898 ton per tahun," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Sumatera bagian Selatan M. Roby Hervindo, Senin 30 Oktober 2017.
Sedangkan sampah organik berupa rumput sudah terkumpul 7,5 ton. Seluruh sampah organik diubah menjadi kompos yang prosesnya selama satu bulan. Kompos dari rumput akan disumbangkan ke pemerintah untuk pupuk taman kota.
Menurut Roby, awalnya sampah tidak bernilai. Masyarakat membakar atau membuang sampah di tempat pembuangan akhir. Sampah yang dibakar bisa menyebabkan polusi, sedangkan bau sampah di tempat pembuangan akhir bisa menimbulkan masalah sosial.
"Tapi, sampah organik yang dikelola dengan baik menghasilkan kompos. Sampah anorganik dikumpulkan bisa ditukarkan dengan jaminan sosial, seperti untuk pembayaran listrik, kesehatan, atau pendidikan," ujar Roby.
Sumber: Pertamina RU III Plaju
medcom.id, Banyuasin I: Program pengelolaan sampah terpadu Pertamina Patratura berdampak besar, tidak hanya dari sisi kebersihan tapi juga perekonomian masyarakat. Lewat program ini, satu ton sampah anorganik disetor ke bank sampah pada periode Agustus-September 2017.
Program Patratura digagas Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju. Saat ini, nasabah bank sampah sebanyak 1.000 keluarga di wilayah Banyuasin I dan sekitarnya. 5 ribu orang terlibat membuat kompos dari sampah rumah tangga.
Sedangkan kelompok masyarakat yang mengelola sampah, yakni Kelompok Sinar Fajar, Kelompok Melati. Ada satu kelompok yang membudidaya ikan, yakni Kelompok Bintang.
Sejak diluncurkan pada Mei, sentra pengelolaan sampah baru ada satu. Sentra menerima sampah dari empat bank sampah yang tersebar di empat kelurahan atau desa, Bank Sampah Angrah, Bank Sampah Mekar Jaya, Bank Sampah Seroja, dan Bank Sampah Melati.
"Setiap hari ada pengurangan sampah organik sebanyak 130 kilogram. Estimasi pengurangan emisi dari sampah yang dibakar sebesar 713.898 ton per tahun," kata Area Manager Communication and Relations Pertamina Sumatera bagian Selatan M. Roby Hervindo, Senin 30 Oktober 2017.
Sedangkan sampah organik berupa rumput sudah terkumpul 7,5 ton. Seluruh sampah organik diubah menjadi kompos yang prosesnya selama satu bulan. Kompos dari rumput akan disumbangkan ke pemerintah untuk pupuk taman kota.
Menurut Roby, awalnya sampah tidak bernilai. Masyarakat membakar atau membuang sampah di tempat pembuangan akhir. Sampah yang dibakar bisa menyebabkan polusi, sedangkan bau sampah di tempat pembuangan akhir bisa menimbulkan masalah sosial.
"Tapi, sampah organik yang dikelola dengan baik menghasilkan kompos. Sampah anorganik dikumpulkan bisa ditukarkan dengan jaminan sosial, seperti untuk pembayaran listrik, kesehatan, atau pendidikan," ujar Roby.
Sumber: Pertamina RU III Plaju
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)