medcom.id, Jakarta: TNI berencana membentuk komando operasi khusus yang terdiri dari gabungan prajurit dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, Korps Marinir TNI Angkatan Laut, dan Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan gabungan pasukan khusus itu disiapkan untuk mengantisipasi adanya ancaman-ancaman terhadap kedaulatan Indonesia dan berbagai situasi darurat.
"Kita bentuk bukan pasukan khusus, tapi komando operasi khusus gabungan," tegas Moeldoko, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).
Pasukan yang langsung di bawah intruksi Panglima TNI ini akan disiagakan di tempat-tempat tertentu selama enam bulan.
"Stand by enam bulan. Tempatnya tertentu. Mereka diberikan akomodasi dan logistik. Jadi, jika sewaktu-waktu diperlukan, Panglima bisa menyiapkan. Apabila diperlukan dalam hitungan menit dan detik, siap diberangkatkan," jelas Panglima.
Untuk tahap pertama, Moeldoko menjelaskan komando operasi khusus ini akan diposkan di Sentul, Kabupaten Bogor. Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jenderal Doni Monardo, dipercaya mengomandoi pertama kali komando khusus yang jumlahnya sekitar 70 pasukan ini.
"Untuk angkatan pertama dipimpin Danjen Kopasus. Berikutnya bergiliran oleh komandan Marinir, komandan Paskah, dan berputar terus," tandas dia.
medcom.id, Jakarta: TNI berencana membentuk komando operasi khusus yang terdiri dari gabungan prajurit dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, Korps Marinir TNI Angkatan Laut, dan Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan gabungan pasukan khusus itu disiapkan untuk mengantisipasi adanya ancaman-ancaman terhadap kedaulatan Indonesia dan berbagai situasi darurat.
"Kita bentuk bukan pasukan khusus, tapi komando operasi khusus gabungan," tegas Moeldoko, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (5/5/2015).
Pasukan yang langsung di bawah intruksi Panglima TNI ini akan disiagakan di tempat-tempat tertentu selama enam bulan.
"Stand by enam bulan. Tempatnya tertentu. Mereka diberikan akomodasi dan logistik. Jadi, jika sewaktu-waktu diperlukan, Panglima bisa menyiapkan. Apabila diperlukan dalam hitungan menit dan detik, siap diberangkatkan," jelas Panglima.
Untuk tahap pertama, Moeldoko menjelaskan komando operasi khusus ini akan diposkan di Sentul, Kabupaten Bogor. Komandan Jenderal Kopassus, Mayor Jenderal Doni Monardo, dipercaya mengomandoi pertama kali komando khusus yang jumlahnya sekitar 70 pasukan ini.
"Untuk angkatan pertama dipimpin Danjen Kopasus. Berikutnya bergiliran oleh komandan Marinir, komandan Paskah, dan berputar terus," tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)