Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. (Foto: MTVN/M Sholahadhin Azhar).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo. (Foto: MTVN/M Sholahadhin Azhar).

Mendagri Inginkan Penegakan Disiplin di IPDN

M Sholahadhin Azhar • 29 Agustus 2017 09:20
medcom.id, Jakarta: Aksi kekerasan kembali terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang. Tak tanggung-tanggung, seorang praja menjadi korban pemukulan 10 orang rekan seangkatan.
 
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo merespon tindakan memalukan itu. Ia meminta IPDN bisa menerapkan disiplin tegas berupa sanksi setimpal bagi pelaku. 
 
"Jangan diberi kesempatan, jangan diberi kelonggaran sanksi. Ini mengganggu kehormatan IPDN khususnya Kemendagri," tutur Tjahjo di kantornya, Jakarta, Senin 28 Agustus 2017.

Menurutnya, hal semacam ini mencederai kehormatan kampus yang digadang-gadang sebagai pusat revolusi mental itu. Padahal saat ini sudah bukan era kekerasan, apalagi yang dididik adalah calon aparatur sipil negara (ASN).
 
Mereka diajari menjadi pamong yang mengayomi dan melayani masyarakat. Wajar bila kekerasan dikategorikan melanggar disiplin dan perlu mendapat tindakan tegas.
 
"Harus dijaga kehormatan harga diri sebagai lembaga revolusi mental khususnya calon pegawai negeri sipil," tegas Tjahjo.
 
Rektor IPDN Ermaya membenarkan adanya kabar pemukulan tersebut. Sudah ada sanksi tegas kepada 10 praja yang melakukan tindakan itu. Tak hanya pada pelaku, sanksi juga diberikan pada pendamping siswa.
 
Usai kejadian, satu pendamping langsung diberhentikan sebagai konsekuensi atas kelalaiannya. "Pemukulan ringan karena pacaran, yang dipukul memar bibir dan sudah aktif kuliah. Pemukul lima orang diturunkan pangkat dan tingkat, serta lima orang diskorsing 6 bulan dan satu pengasuh diberhentikan," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan