Kemenkominfo ajak masyarakat perangi kabar bohong atau hoax Foto:MTVN/Dheri
Kemenkominfo ajak masyarakat perangi kabar bohong atau hoax Foto:MTVN/Dheri

Deklarasi Masyarakat Antihoax untuk Konten Lebih Sehat

Dheri Agriesta • 08 Januari 2017 09:28
medcom.id, Jakarta: Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama pegiat sosial media mengajak masyarakat untuk memerangi kabar bohong atau hoax. Menkominfo Rudiantara mengatakan, deklarasi perang terhadap hoax ini dilakukan agar masyarakat bisa mengonsumsi konten yang lebih baik.
 
"Kita ingin mendapatkan konten yang lebih sehat dari dunia maya, bagaimana kita sama-sama mengurangi kalau bisa menghilangkan hoax di dunia maya," kata Rudiantara di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2017).
 
Rudiantara bersama pegiat sosial media turun ke jalan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Kegiatan Car Free Day yang digelar saban Minggu di Jakarta pun dimanfaatkan.

Rudi mengatakan, masyarakat berhak mendapatkan konten yang lebih sehat saat berselancar di dunia maya. Ia melihat, sebagian besar konten yang beredara di dunia maya saat ini tak cukup baik.
 
"Kalau sekarang kan banyak yang enggak sehat, memanfaatkan (hoax) ini untuk seolah-olah mencuri, menipu, dan lain-lain," tambah dia.
 
Deklarasi Masyarakat Antihoax untuk Konten Lebih Sehat
Menkominfo Rudiantara bersama pegiat sosial media turun ke jalan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Foto: MTVN/Dheri
 
Kemenkominfo akan memperbanyak deklarasi serupa ini. Sosialisasi dan literasi, kata Rudi, penting dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
 
"Jadi bukan penapisan (blokir), itu langkah akhir, penapisan itu bagaimana membuat orang sembuh, sedangkan ini (deklarasi dan literasi) membuat orang sehat agar tidak sakit," jelas dia.
 
Sementara itu, Ketua Masyarakat Indonesia Antihoax Septiaji Eko Nugroho mengatakan, kegiatan ini merupakan aksi simpatik mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap penyebaran berita palsu atau hoax. Karena, Septiaji menilai, banyak informasi hoax yang justru bikin ribut di sosial media dan merembet kepada aksi fisik.
 
"Hal ini bukan saja menghabiskan energi, namun juga berpotensi mengganggu keamanan nasional," kata dia.
 
Septiaji mengatakan, aksi ini tak hanya digelar di Jakarta, tapi juga lima kota lain seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Solo, dan Wonosobo.
 
"Generasi milenial merupakan yang paling rentan terhadap bahaya hoax, sangat disayangkan kalau Inodnesia yang harusnya bisa menikmati demograsi di 2030 nanti justru diisi oleh orang yang tidak cerdas dalam bermedia sosial," jelas Septiaji.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ALB)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan