Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. ANT/Wahyu Putro.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. ANT/Wahyu Putro.

Jam Belajar Sekolah Hanya Ditambah 1 Jam 20 Menit

M Sholahadhin Azhar • 07 Juli 2017 08:06
medcom.id, Jakarta: Wacana Full Day School (FDS) yang diterapkan di sekolah hanya salah persepsi saja. Sebab Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy telah merumuskan waktu tambahan belajar tak sampai 2 jam.
 
"Itu artinya, anak SD itu pulang dari yang biasanya menjadi pulang jam 12.10 WIB, SMP pulang jam 13.20. Itu artinya kalau masih ingin masuk ke Madrasah Diniyah masih sangat mungkin," kata Muhadjir di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 6 Juli 2017.
 
Atas dasar itu, ia mengajak masyarakat merekonstruksi pemahaman mengenai waktu tambahan di sekolah. Sebab penambahan hingga 1 jam tidak sama dengan stigma full day school, yang siswanya bersekolah dari pagi hingga selepas Ashar.
 
Jika dihitung, siswa masih bisa mengikuti pendidikan agama di madrasah, atau kegiatan lain. Sehingga tidak seperti yang digunjingkan bahwa kebijakan ini merenggut kebebasan anak. Apalagi, penambahan waktu itu memiliki tujuan mulia untuk membangun karakter anak.

Seperti diketahui, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2017 tentang tunjangan guru. Dalam regulasi itu ditafsirkan ada perubahan proses belajar mengajar di sekolah menjadi 8 jam sehari dalam 5 hari.
 
Muhadjir menyebut aturan itu menetapkan  kewajiban 8 jam sekolah selama 5 hari sebagai waktu mengajar bagi guru, untuk menghindari pengajar yang mengajar di tempat lain. Jadi bukan rentang waktu yang harus dihabiskan murid di sekolah secara formal, dan prosesnya juga tidak mendadak alias bertahap.
 
"Jadi (diberlakukan), tapi kan itu tetap bertahap pelaksanaannya," kata Muhadjir.
 
Saat ini formulasi aturan menjadi kurikulum tengah digodok secara menyeluruh, bersama dengan pihak lain seperti Kementerian Agama. Selain itu juga berintegrasi dengan sekolah, termasuk madrasah.
 
"Jangan sampai yang belum clear ini ditangani. Tetapikan itu hanya sekitar 20 persen saja dari sekolah, 80 persen itu yang masih bebas tidak terkait dengan pengadaan madrasah diniyah dan itulah yang akan kita prioritaskan," pungkas Muhadjir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan