Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono (kiri)/ANT/Yudhi Mahatma
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono (kiri)/ANT/Yudhi Mahatma

Pemerintah Dituding Abai soal Seminar Isu Sensitif

Husen Miftahudin • 18 September 2017 12:34
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono menilai pemerintah abai akan adanya seminar yang mengangkat tema sensitif. Akibatnya, seminar dan aksi seni Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang dianggap mengangkat isu Peristiwa September 1965 digeruduk sekelompok massa.
 
"Ini kan soal sensitif. Saya enggak tahu apakah pemerintah menganggap ini biasa sehingga kemudian memancing reaksi," kata Ferry saat dihubungi, Senin 18 September 2017.
 
Menurut Ferry, isu-isu sensitif bisa saja dimunculkan pemerintah untuk mengalihkan isu lain. Misal, masalah ekonomi yang sekarang berkembang di masyarakat dan isu kehidupan masyarakat.

Ferry berharap pemerintah cepat mendeteksi dan mengatasi isu sensitif yang digelar sekelompok masyarakat. "(Kejadian di YLBHI semalam) ini kesannya seperti dibiarkan," ucap dia.
 
Minggu 17 September 2017 malam, kantor YLBHI dikepung ratusan orang. Mereka ingin membubarkan aksi seni dan seminar YLBHI yang dianggap membicarakan soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
 
Ketua YLBHI Asfinawati membantah. Menurut dia, seminar hanya seputar darurat demokrasi dengan tema 'asik asik aksi'. Acara tersebut dimulai sejak sore dan dihadiri seniman, budayawan, serta akademisi.
 
Semakin malam, unjuk rasa berujung ricuh. Sebanyak 22 orang terduga provokator ditangkap.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan