Kupang: Debat perdana calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT diharapkan dapat memberikan tawaran solusi ekonomi dan infrastruktur masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Khususnya di bidang kesejahteraan rakyat.
"Karena kita tahu bahwa NTT merupakan provinsi miskin ketiga nasional," kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Ahmad Atang dikutip dari
Antara, Kamis, 5 April 2018.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menggelar debat calon Gubernur-Wakil Gubernur NTT malam ini. Debat calon pertama ini mengangkat tema Pembangunan Ekonomi dan
Infrastruktur.
Baca: Debat Pilgub NTT Bahas Pembangunan Ekonomi dan Infrastrutur
Debat terbuka itu akan diikuti empat pasangan calon yakni Esthon L Foenay-Christian Rotok (Esthon-Chris), Marianus Sae Emilia Nomleni (MS-Emi), Benny K Harman-Benny A Litelnoni(Harmoni) dan Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nae Soi(Victory-Joss).
Menurut Ahmad Atang.
"Diharapkan konsep pembangunan ekonomi dari pasangan calon dapat membawa perubahan lima tahun ke depan," ujarnya.
Masalah infrastruktur dasar menjadi problem yang memperlambat akselerasi pembangunan di NTT. Rakyat NTT tentu berharap ada program terobosan yang benar-benar membuka aksesibilitas dalam rangka mendorong pembangunan berkelanjutan.
Baca: KPU NTT Gelar Nonton Bareng Debat Cagub
Dia menambahkan, debat calon melalui media elektronik atau tv hanya memenuhi segmen kelas menengah ke atas yang terdidik perkotaan. Sementara
segmen kelas menengah ke bawah pedesaan tidak dapat terjangkau oleh pola debat tersebut.
"Dengan demikian terjadi kesenjangan informasi politik dari pasangan calon kepada masyarakat Indonesia yang penyebarannya tidak merata. Apalagi debat calon gubernur-wakil gubernur kali ini dilaksanakan di Jakarta," kata dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id((YDH))