Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, dan kontraktor mengenai kawasan Pasar Gembrong, Jatinegara, yang terkena imbas proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Pedagang Pasar Gembrong kemungkinan besar bakal direlokasi.
"Kita tidak ingin juga proyek infrastruktur itu mematikan lapangan pekerjaan dan perekonomian, khususnya di yang akar rumput," kata Sandi di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Seninn 8 Januari 2018.
Di sisi lain, ia juga tak ingin proyek insfratruktur di Ibu Kota terhambat. Sandi memberikan solusi pedagang Pasar Gembrong diberikan tempat agar bisa kembali berjualan. Lokasi relokasi masih dibicarakan antara Pemprov dan kontraktor proyek, PT Waskita Karya.
"Kita bisa berikan solusi relokasi. Kita juga bisa buat penataan-penataan yang memastikan mereka, juga lapangan pekerjaannya, terselamatkan," jelas dia.
Proyek Tol Becakayu rencananya akan terhubung hingga kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kawasan Pasar Gembrong, Jatinegara bakal terkena imbasnya. Relokasi Pasar Gembrong rencananya akan dilakukan Maret 2018.
Baca: Waskita Karya Target Tol Becakayu Rampung Total Juli 2018
Jalan tol Becakayu dimulai pembangunannya pada 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, tetapi terhenti pada 1998. Kemudian, Jokowi melanjutkan kembali proyek yang sempat mangkrak itu, pada awal 2015.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jalan Tol Becakayu menelan biaya investasi Rp7,2 triliun, biaya konstruksi Rp4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Ruas ini akan menghubungkan antara jalan Bekasi menuju Jakarta serta sebaliknya.
Berdasarkan rencana kerja yang sudah dibuat, pembangunan Tol Becakayu trase pertama sepanjang 11 km terbagi menjadi tiga seksi. Mereka adalah seksi 1A ruas Casablanca-Cipinang Melayu, seksi 1B ruas Cipinang Melayu-Pangkalan Jati, dan seksi 1C ruas Pangkalan Jati-Jaka Sampurna.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/Rb1ZOJAk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno akan berkoordinasi dengan Kementerian BUMN, Kementerian PUPR, dan kontraktor mengenai kawasan Pasar Gembrong, Jatinegara, yang terkena imbas proyek Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Pedagang Pasar Gembrong kemungkinan besar bakal direlokasi.
"Kita tidak ingin juga proyek infrastruktur itu mematikan lapangan pekerjaan dan perekonomian, khususnya di yang akar rumput," kata Sandi di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Seninn 8 Januari 2018.
Di sisi lain, ia juga tak ingin proyek insfratruktur di Ibu Kota terhambat. Sandi memberikan solusi pedagang Pasar Gembrong diberikan tempat agar bisa kembali berjualan. Lokasi relokasi masih dibicarakan antara Pemprov dan kontraktor proyek, PT Waskita Karya.
"Kita bisa berikan solusi relokasi. Kita juga bisa buat penataan-penataan yang memastikan mereka, juga lapangan pekerjaannya, terselamatkan," jelas dia.
Proyek Tol Becakayu rencananya akan terhubung hingga kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Kawasan Pasar Gembrong, Jatinegara bakal terkena imbasnya. Relokasi Pasar Gembrong rencananya akan dilakukan Maret 2018.
Baca: Waskita Karya Target Tol Becakayu Rampung Total Juli 2018
Jalan tol Becakayu dimulai pembangunannya pada 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, tetapi terhenti pada 1998. Kemudian, Jokowi melanjutkan kembali proyek yang sempat mangkrak itu, pada awal 2015.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jalan Tol Becakayu menelan biaya investasi Rp7,2 triliun, biaya konstruksi Rp4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Ruas ini akan menghubungkan antara jalan Bekasi menuju Jakarta serta sebaliknya.
Berdasarkan rencana kerja yang sudah dibuat, pembangunan Tol Becakayu trase pertama sepanjang 11 km terbagi menjadi tiga seksi. Mereka adalah seksi 1A ruas Casablanca-Cipinang Melayu, seksi 1B ruas Cipinang Melayu-Pangkalan Jati, dan seksi 1C ruas Pangkalan Jati-Jaka Sampurna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)