Jakarta: Warga Jatipadang, Jakarta Selatan bersedia pindah jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jadi melakukan normalisasi Kali Pulo. Namun, warga meminta kompensasi ganti untung.
Warga RT 06 RW 03, Imah mengatakan, dirinya bersama warga sekitar sudah mendapatkan sosialisasi. "Katanya ini bukan penggusuran. Warga meminta pemerintah kasih ganti untung bukan ganti rugi," kata Imah kepada Medcom.id di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Desember 2017.
Imah mengungkapkan, warga RW 06 pernah dikumpulkan di Kelurahan Jatipadang pada 6 Desember. Pertemuan membahas masalah penanganan banjir di RW 06 salah satunya soal rencana pelebaran sungai. Wilayah yang terdampak pelebaran sungai adalah RT 03,04,06,13 dan 14.
Warga RT 04 RW 06, Siti Khodijah mengatakan, warga yang tinggal di bantaran kali sudah didata dan dimintai kartu keluarga (KK). Ia mengatakan, pelebaran sungai rencananya dilakukan tahun depan.
"Mereka minta lebar lima meter. Sama dibuat jalan setapak lebar satu meter," ujar Khadijah.
Baca: Anies Klaim Warga Jatipadang Bersedia Dipindahkan
Khadijah tak keberatan dengan rencana pelebaran sungai. Asalkan, Pemprov DKI memberikan kompensasi yang setimpal dengan lahan yang mereka tempati.
Khadijah mengungkapkan, hanya beberapa warga yang memilki sertifikat tanah yang sah. Sisanya hanya memiliki akta jual beli.
"Bagaimana baiknya, warga setuju saja (pelebaran sungai)," kata Khadijah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan sudah bertahun-tahun banjir karena meluapnya air Kali Pulo.
Baca: Ini Banjir Terparah di Jatipadang
Anies ia ingin bibir kali bebas dari permukiman warga. Setelah dilakukan inspeksi, aliran sungai terpotong dan lebar sungai tinggal satu meter.
Sementara untuk solusi jangka pendek, Pemprov DKI baru membangun tanggul yang terbuat dari karung berisi pasir.
"Kalau perlu tinggikan. Tapi ingat itu, semua hanya solusi jangka pendek sampai musim hujan selesai. Habis ini kita selesaikan jangka panjang (pelebaran)," terang dia.
Mantan Menteri Pendidikan RI ini akan menangani banjir dari hulu. Debit air dari Situ Babakan kemungkinan akan dikurangi. "Sehingga penanganan banjir bisa ditangani secara komprehensif," kata Anies.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ybJMmjwN" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Warga Jatipadang, Jakarta Selatan bersedia pindah jika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jadi melakukan normalisasi Kali Pulo. Namun, warga meminta kompensasi ganti untung.
Warga RT 06 RW 03, Imah mengatakan, dirinya bersama warga sekitar sudah mendapatkan sosialisasi. "Katanya ini bukan penggusuran. Warga meminta pemerintah kasih ganti untung bukan ganti rugi," kata Imah kepada
Medcom.id di Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu, 20 Desember 2017.
Imah mengungkapkan, warga RW 06 pernah dikumpulkan di Kelurahan Jatipadang pada 6 Desember. Pertemuan membahas masalah penanganan banjir di RW 06 salah satunya soal rencana pelebaran sungai. Wilayah yang terdampak pelebaran sungai adalah RT 03,04,06,13 dan 14.
Warga RT 04 RW 06, Siti Khodijah mengatakan, warga yang tinggal di bantaran kali sudah didata dan dimintai kartu keluarga (KK). Ia mengatakan, pelebaran sungai rencananya dilakukan tahun depan.
"Mereka minta lebar lima meter. Sama dibuat jalan setapak lebar satu meter," ujar Khadijah.
Baca:
Anies Klaim Warga Jatipadang Bersedia Dipindahkan
Khadijah tak keberatan dengan rencana pelebaran sungai. Asalkan, Pemprov DKI memberikan kompensasi yang setimpal dengan lahan yang mereka tempati.
Khadijah mengungkapkan, hanya beberapa warga yang memilki sertifikat tanah yang sah. Sisanya hanya memiliki akta jual beli.
"Bagaimana baiknya, warga setuju saja (pelebaran sungai)," kata Khadijah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan sudah bertahun-tahun banjir karena meluapnya air Kali Pulo.
Baca:
Ini Banjir Terparah di Jatipadang
Anies ia ingin bibir kali bebas dari permukiman warga. Setelah dilakukan inspeksi, aliran sungai terpotong dan lebar sungai tinggal satu meter.
Sementara untuk solusi jangka pendek, Pemprov DKI baru membangun tanggul yang terbuat dari karung berisi pasir.
"Kalau perlu tinggikan. Tapi ingat itu, semua hanya solusi jangka pendek sampai musim hujan selesai. Habis ini kita selesaikan jangka panjang (pelebaran)," terang dia.
Mantan Menteri Pendidikan RI ini akan menangani banjir dari hulu. Debit air dari Situ Babakan kemungkinan akan dikurangi. "Sehingga penanganan banjir bisa ditangani secara komprehensif," kata Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)