Jakarta: Data penduduk di DKI masih tercecer. Sekretaris Kecamatan Gambir Eddy Supriyanto mengakui selama ini pengumpulan data di tempatnya belum terpusat. Kecamatan mengandalkan data dari Dinas Dukcapil Jakarta.
"Iya, memang sejauh ini belum tersentral," kata Sekretaris Kecamatan Gambir Eddy Supriyanto kepada Medcom.id di kantor Camat Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Januari 2018.
Eddy menuturkan, selain mengandalkan data Dinas Dukcapil Jakarta, pihaknya mengambil data dari Dinas Sosial. Khususnya terkait data masyarakat kurang mampu.
Dari dua sumber itu, Kecamatan Gambir lalu mencocokkan data penduduk. Belum lagi ketika Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan sensus, maka perlu upaya lebih menyisir data-data itu.
"Kita sisir terus itu. Memang ada perbedaan data," imbuh Eddy.
Sementara untuk data panjang jalan atau ruas sungai di lingkungan Gambir, kecamatan mengambil informasi dari Binamarga Jakarta. "Ya, kita selama ini tahu data-data itu dari Binamarga. Kita memang tidak ada tenaga untuk melakukan itu. Kita sebagai koordinator saja," imbuh Eddy.
Pemprov DKI Jakarta meluncurkan Jakarta Satu. Melalui program ini semua data akan terintegrasi. Sebagai pilot project dipilih Kecamatan Gambir. Eddy mengaku belum paham konsepnya.
Sejak diluncurkan Gubernur Anies Baswedan, kemarin, belum ada arahan khusus kepada jajaran Kecamatan Gambir. "Secara prinsip konsepnya belum sampai ke kita. Mungkin masih dibahas di tingkat Provinsi," sebut dia.
Jakarta: Data penduduk di DKI masih tercecer. Sekretaris Kecamatan Gambir Eddy Supriyanto mengakui selama ini pengumpulan data di tempatnya belum terpusat. Kecamatan mengandalkan data dari Dinas Dukcapil Jakarta.
"Iya, memang sejauh ini belum tersentral," kata Sekretaris Kecamatan Gambir Eddy Supriyanto kepada
Medcom.id di kantor Camat Gambir, Jakarta Pusat, Kamis, 18 Januari 2018.
Eddy menuturkan, selain mengandalkan data Dinas Dukcapil Jakarta, pihaknya mengambil data dari Dinas Sosial. Khususnya terkait data masyarakat kurang mampu.
Dari dua sumber itu, Kecamatan Gambir lalu mencocokkan data penduduk. Belum lagi ketika Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan sensus, maka perlu upaya lebih menyisir data-data itu.
"Kita sisir terus itu. Memang ada perbedaan data," imbuh Eddy.
Sementara untuk data panjang jalan atau ruas sungai di lingkungan Gambir, kecamatan mengambil informasi dari Binamarga Jakarta. "Ya, kita selama ini tahu data-data itu dari Binamarga. Kita memang tidak ada tenaga untuk melakukan itu. Kita sebagai koordinator saja," imbuh Eddy.
Pemprov DKI Jakarta meluncurkan Jakarta Satu. Melalui program ini semua data akan terintegrasi. Sebagai pilot project dipilih Kecamatan Gambir. Eddy mengaku belum paham konsepnya.
Sejak diluncurkan Gubernur Anies Baswedan, kemarin, belum ada arahan khusus kepada jajaran Kecamatan Gambir. "Secara prinsip konsepnya belum sampai ke kita. Mungkin masih dibahas di tingkat Provinsi," sebut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)