medcom.id, Jakarta: Unjuk rasa pengemudi Go-Jek menegang. Sikap salah satu orang yang diduga pihak manajemen jadi pemicu.
Pantauan Metrotvnews.com, seseorang memakai kaus hitam bertuliskan Go-Jek berdiri di belakang barikade polisi yang berjejer di depan kantor Go-Jek. Tiba-tiba, pria berkulit putih itu menunjuk-nunjuk sambil berteriak ke arah massa.
Orang yang belum diketahui identitasnya itu mengeluarkan gestur menantang massa. Sejumlah demonstran sempat terpancing emosi dan berusaha menghakimi.
Baku hantam hampir terjadi. Tapi, polisi melerai. Sempat pula terjadi dorong-dorongan antara massa Go-Jek dengan polisi.
"Tenang, massa tenang!" kata polisi di lokasi aksi, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016).
Seorang pria yang diduga dari manajemen Go-Jek itu kemudian digiring ke dalam kantor Go-Jek. Ada lima polisi yang memaksanya masuk ke dalam kantor.
Massa Go-Jek kemudian menunjukkan seorang demosntran yang terluka diduga kena pukul. Dia mengalami luka di bagian dagu. Pengemudi Go-Jek itu kemudian dibawa ke dalam kantor Go-Jek untuk mendapat penanganan.
Suasana demo pengemudi Go-Jek -- MTVN/Arga Sumantri
Hingga satu jam berorasi, belum ada perwakilan dari pihak manajemen Go-Jek menemui pengunjuk rasa. Tidak ada usaha dari manajemen Go-Jek untuk melakukan mediasi.
Dampak dari demonstrasi, simpang Kemang Selatan yang persis di depan kantor Go-Jek ditutup dari semua arah. Jalanan penuh dengan massa Go-Jek yang terus berdatangan.
Sejumlah tuntutan yang diminta sopir Go-Jek Indonesia, antara lain, hapuskan sistem performa yang menyengsarakan driver. Kedua, hapuskan Autosuspend dari sistem Go-Jek saat ini.
Kemudian, bersihkan manajemen Gojek dari tikus-tikus koruptor. Keempat, turunkan Teodeus Dafi dari kepemimpinan Go-Jek. Terakhir, kembalikan tarif Rp4 ribu sesuai dengan perjanjian di awal.
medcom.id, Jakarta: Unjuk rasa pengemudi Go-Jek menegang. Sikap salah satu orang yang diduga pihak manajemen jadi pemicu.
Pantauan
Metrotvnews.com, seseorang memakai kaus hitam bertuliskan Go-Jek berdiri di belakang barikade polisi yang berjejer di depan kantor Go-Jek. Tiba-tiba, pria berkulit putih itu menunjuk-nunjuk sambil berteriak ke arah massa.
Orang yang belum diketahui identitasnya itu mengeluarkan gestur menantang massa. Sejumlah demonstran sempat terpancing emosi dan berusaha menghakimi.
Baku hantam hampir terjadi. Tapi, polisi melerai. Sempat pula terjadi dorong-dorongan antara massa Go-Jek dengan polisi.
"Tenang, massa tenang!" kata polisi di lokasi aksi, Jalan Kemang Selatan, Jakarta Selatan, Senin (3/10/2016).
Seorang pria yang diduga dari manajemen Go-Jek itu kemudian digiring ke dalam kantor Go-Jek. Ada lima polisi yang memaksanya masuk ke dalam kantor.
Massa Go-Jek kemudian menunjukkan seorang demosntran yang terluka diduga kena pukul. Dia mengalami luka di bagian dagu. Pengemudi Go-Jek itu kemudian dibawa ke dalam kantor Go-Jek untuk mendapat penanganan.
Suasana demo pengemudi Go-Jek -- MTVN/Arga Sumantri
Hingga satu jam berorasi, belum ada perwakilan dari pihak manajemen Go-Jek menemui pengunjuk rasa. Tidak ada usaha dari manajemen Go-Jek untuk melakukan mediasi.
Dampak dari demonstrasi, simpang Kemang Selatan yang persis di depan kantor Go-Jek ditutup dari semua arah. Jalanan penuh dengan massa Go-Jek yang terus berdatangan.
Sejumlah tuntutan yang diminta sopir Go-Jek Indonesia, antara lain, hapuskan sistem performa yang menyengsarakan
driver. Kedua, hapuskan
Autosuspend dari sistem Go-Jek saat ini.
Kemudian, bersihkan manajemen Gojek dari tikus-tikus koruptor. Keempat, turunkan Teodeus Dafi dari kepemimpinan Go-Jek. Terakhir, kembalikan tarif Rp4 ribu sesuai dengan perjanjian di awal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)