Ilustrasi banjir di Kemang/MI/Susanto.
Ilustrasi banjir di Kemang/MI/Susanto.

Pemprov Gagal Mitigasi Banjir, Walhi Sebut Masih Ada Korban

Media Indonesia.com • 07 Maret 2024 22:10
Jakarta: Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) DKI Jakarta menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gagal meningkatkan kemampuan adaptasi masyarakat terhadap banjir. Penilaian tersebut didasarkan pada kasus meninggalnya remaja berusia 13 tahun di Pulogadung, Jakarta Timur, akibat terseret arus banjir pada Kamis, 29 Februari 2024 lalu.
 
Terlebih, banjir Jakarta merupakan kejadian berulang yang sudah terjadi selama puluhan tahun. Dengan pengalaman tersebut, pemerintah seharusnya mengutamakan penguatan adaptasi bencana di level masyarakat.
 
Baca: Resmi Dibentuk, Satgas Ditugaskan Bersihkan Sampah di Kali Ciliwung Sepanjang Tahun

Pengkampanye Walhi Jakarta Muhammad Aminullah mengatakan sekitar 90 persen wilayah ibu kota merupakan kawasan terbangun yang tertutup beton. Selain itu kondisi tersebut diperparah minimnya area resapan air seperti ruang terbuka hijau yang jumlahnya kurang dari 5 persen.
 
"Akibatnya kemampuan tanah dalam menyerap air hujan semakin berkurang dan meningkatkan potensi banjir. Sampai saat ini, kondisi tersebut belum juga ada perubahan," jelasnya kepada awak media, Kamis, 7 Maret 2024.

Anca, sapaan akrabnya, mengatakan Jakarta merupakan wilayah rawan banjir dan pembangunannya juga mendegradasi lingkungan, termasuk daerah resapan air.
 
Menurutnya, kedua faktor tersebut masih ditambah penguatan adaptasi di level masyarakat yang belum maksimal.
 
"Jika tidak ada perubahan, jatuhnya korban jiwa masih akan terus terjadi di masa mendatang,” katanya.
 
Lebih lanjut, Walhi Jakarta menuntut agar Pemprov DKI Jakarta megutamakan kesehatan dan keselamatan masyarakat dalam agenda pembangunan ke depan.
 
Ia mengatakan sangat penting Pemprov DKI memulihkan lingkungan hidup yang saat ini dalam kondisi kritis serta peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai risiko bencana yang terdapat di Jakarta. 
 
Mohamad Farhan Zhurhi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan