Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mendengar aspirasi masyarakat terkait rencana menjadikan Presiden Pertama Turki Mustafa Kemal Ataturk sebagi nama jalan. Pemprov akan menggelar focus group discussion (FGD) membahas hal ini.
"Nanti supaya ada proses diskusi dengar pendapat dengan masyarakat kalau dirasa nama jalan diusulkan tersebut menimbulkan kontroversi," ujar Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria (Ariza), di Balai Kota Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021.
Ariza berharap dalam FGD tersebut terdapat usulan baru sebagai alternatif menamakan jalan di Jakakarta, misalnya terkait kota di Turki. Ia menjelaskan penamaan jalan di Jakarta harus sesuai aturan.
Baca: Jalan Ataturk Menuai Polemik, Ini Harapan Wagub DKI
"Harapan kami bukan nama orang tapi nama kota, apakah Istanbul, apakah Ankara, dan lain-lain," kata dia.
Politikus Partai Gerindar itu menyampaikan Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal telah melayangkan surat ke Pemerintah Turki terkait perkembangan rencana penamaan jalan Atartuk. Ariza berharap otoritas Turki mengirimkan alternatif nama lain.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk, dijadikan nama jalan di DKI Jakarta. Pengusul diminta memilih tokoh Turki lainnya untuk diabadikan di Ibu Kota.
“Yaitu nama-nama tokoh Turki yang tidak kontroversial dan yang bisa hadirkan penguatan hubungan karena nama-nama itu begitu harum diterima masyarakat luas di Indonesia," kata Wakil Ketua MPR dari PKS Hidayat Nur Wahid saat dihubungi, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurut dia, pemikiran Mustafa Kemal Attaturk tak cocok dengan warga Indonesia. Pasalnya, tokoh Turki itu disebut sebagai sosok yang antidemokrasi, islamophobia, dan dicap sebagai bapak sekulerisme Turki.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mendengar aspirasi masyarakat terkait rencana menjadikan Presiden Pertama Turki Mustafa Kemal
Ataturk sebagi nama jalan. Pemprov akan menggelar
focus group discussion (FGD) membahas hal ini.
"Nanti supaya ada proses diskusi dengar pendapat dengan masyarakat kalau dirasa
nama jalan diusulkan tersebut menimbulkan kontroversi," ujar Wakil Gubernur (Wagub) DKI Ahmad Riza Patria (Ariza), di Balai Kota
Jakarta, Kamis, 21 Oktober 2021.
Ariza berharap dalam FGD tersebut terdapat usulan baru sebagai alternatif menamakan jalan di Jakakarta, misalnya terkait kota di Turki. Ia menjelaskan penamaan jalan di Jakarta harus sesuai aturan.
Baca:
Jalan Ataturk Menuai Polemik, Ini Harapan Wagub DKI
"Harapan kami bukan nama orang tapi nama kota, apakah Istanbul, apakah Ankara, dan lain-lain," kata dia.
Politikus Partai Gerindar itu menyampaikan Duta Besar Indonesia untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal telah melayangkan surat ke Pemerintah Turki terkait perkembangan rencana penamaan jalan Atartuk. Ariza berharap otoritas Turki mengirimkan alternatif nama lain.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak Presiden pertama Turki, Mustafa Kemal Ataturk, dijadikan nama jalan di DKI Jakarta. Pengusul diminta memilih tokoh Turki lainnya untuk diabadikan di Ibu Kota.
“Yaitu nama-nama tokoh Turki yang tidak kontroversial dan yang bisa hadirkan penguatan hubungan karena nama-nama itu begitu harum diterima masyarakat luas di Indonesia," kata Wakil Ketua MPR dari PKS Hidayat Nur Wahid saat dihubungi, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurut dia, pemikiran Mustafa Kemal Attaturk tak cocok dengan warga Indonesia. Pasalnya, tokoh Turki itu disebut sebagai sosok yang antidemokrasi, islamophobia, dan dicap sebagai bapak sekulerisme Turki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)