medcom.id, Jakarta: DPRD dan Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan rapat pembahasan dokumen APBD 2015 hasil evaluasi Kemendagri. Sebelumnya, rapat ditunda karena dewan belum menerima RAPBD 2015 versi eksekutif.
"Rapat pembahasan kita tunda untuk dijadwalkan besok," ucap Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.
Dalam rapat itu, akan hadir Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Mereka akan dimintai keterangan terkait penyusunan rancangan APBD. Selain itu, Banggar juga akan meminta keterangan SKPD yang tidak memasukkan materi anggaran hasil pembahasan bersama komisi-komisi ke dalam postur APBD.
Sedianya rapat pembahasan juga berlangsung kemarin. Namun pertemuan hanya digelar lima menit dan langsung ditunda. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menduga penundaan terencana dan disengaja untuk mencari alasan agar rapat deadlock.
"Beberapa teman itu sengaja mau bikin deadlock. Saya sudah dapat laporan intel, infonya A1. Sudah dibilang mau ada deadlockdari mereka, ternyata benar, " kata Ahok.
Penundaan itu dilakukan karena banggar tidak siap membahas RAPBD 2015. Padahal, bahan sudah disiapkan Kemendagri. Ahok mengancam akan mengeluarkan peraturan gubernur (pergub) jika rapat banggar dengan Pemprov DKI tidak menemui titik temu. Jika Pergub dikeluarkan, maka Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran APBD tahun sebelumnya.
medcom.id, Jakarta: DPRD dan Pemprov DKI Jakarta akan melanjutkan rapat pembahasan dokumen APBD 2015 hasil evaluasi Kemendagri. Sebelumnya, rapat ditunda karena dewan belum menerima RAPBD 2015 versi eksekutif.
"Rapat pembahasan kita tunda untuk dijadwalkan besok," ucap Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.
Dalam rapat itu, akan hadir Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Mereka akan dimintai keterangan terkait penyusunan rancangan APBD. Selain itu, Banggar juga akan meminta keterangan SKPD yang tidak memasukkan materi anggaran hasil pembahasan bersama komisi-komisi ke dalam postur APBD.
Sedianya rapat pembahasan juga berlangsung kemarin. Namun pertemuan hanya digelar lima menit dan langsung ditunda. Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menduga penundaan terencana dan disengaja untuk mencari alasan agar rapat
deadlock.
"Beberapa teman itu sengaja mau bikin deadlock. Saya sudah dapat laporan intel, infonya A1. Sudah dibilang mau ada deadlockdari mereka, ternyata benar, " kata Ahok.
Penundaan itu dilakukan karena banggar tidak siap membahas RAPBD 2015. Padahal, bahan sudah disiapkan Kemendagri. Ahok mengancam akan mengeluarkan peraturan gubernur (pergub) jika rapat banggar dengan Pemprov DKI tidak menemui titik temu. Jika Pergub dikeluarkan, maka Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran APBD tahun sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)