medcom.id, Jakarta: Pelakasana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meninjau langsung Unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Solusi permasalahan sampah dari Ibu Kota akhirnya terpecahkan.
"Saya kira kedatangan saya di sini bersama Wali Kota ini menjadi bukti permasalahan sampah menjelang detik-detik terakhir ini menjadi solusi yang baik," kata Sumarsono di kawasan UPST Bantargebang, Bekasi, Selasa (8/11/2016)
Sumarsono mengatakan, Pemprov DKI menjawab semua keinginan warga Kota Bekasi yang berada di jalur pembuangan sampah menuju TPST Bantargebang. Problem pengelolaan sampah di lokasi TPST juga diupayakan selesai.
"Mudah-mudahan adminisrasi minggu ini selesai dan akan kita realisasikan," kata dia.
Tak hanya itu, problem pengelolaan sampah di TPST, yakni minimnya alat berat yang mengakibatkan antrean panjang truk sampah juga terpecahkan. Melalui katalog elektrik, pemerintah DKI telah menganggarkan Rp120 miliar dana APBNP 2016 untuk pembelian 40 alat berat.
"Melalui e-katalog kita bisa adakan 40 alat berat, sebagaian problem di bantar gebang selesai," ujarnya.
Saat meninjau langsung UPST Bantargebang, Sumarsono melihat situasi yang masih perlu pembenahan. Dia memerintahkan jajarannya membenahi teknik menata sampah agar tidak timbul masalah seperti longsor.
"Harus segera ditangani. Secara fisik harus mendapatkan intervensi," kata dia.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini menjamin, keingingan warga dan pemerintah Kota Bekasi dapat terwujud. Dia berharap keberadaan TPST Bantargebang bisa menjadi peluang pengembangan masyarakat.
"Kita tidak akan membiarkan masyarakat mendapat beban dari masalah sampah ini. Kita optimalkan dari problem menjadi peluang bagi masyarakat," paparnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyambut baik upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Sekema kebutuhan warga di sekitar kawasan Bantargebang pun telah diupayakan. Kota Bekasi juga akan berkolaborasi bersama Pemprov DKI soal pembangunan rumah susun.
"Nanti awal tahun akan buat MoU (memorandum of understanding) pembangunan Rusun. Tanahnya dari kita, bangunannya silakan dari DKI sehingga orang sekitar sini tidak perlu sewa, Disubsidi DKI akan memberikan manfaat pengelolaan UPST," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Pelakasana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meninjau langsung Unit Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Solusi permasalahan sampah dari Ibu Kota akhirnya terpecahkan.
"Saya kira kedatangan saya di sini bersama Wali Kota ini menjadi bukti permasalahan sampah menjelang detik-detik terakhir ini menjadi solusi yang baik," kata Sumarsono di kawasan UPST Bantargebang, Bekasi, Selasa (8/11/2016)
Sumarsono mengatakan, Pemprov DKI menjawab semua keinginan warga Kota Bekasi yang berada di jalur pembuangan sampah menuju TPST Bantargebang. Problem pengelolaan sampah di lokasi TPST juga diupayakan selesai.
"Mudah-mudahan adminisrasi minggu ini selesai dan akan kita realisasikan," kata dia.
Tak hanya itu, problem pengelolaan sampah di TPST, yakni minimnya alat berat yang mengakibatkan antrean panjang truk sampah juga terpecahkan. Melalui katalog elektrik, pemerintah DKI telah menganggarkan Rp120 miliar dana APBNP 2016 untuk pembelian 40 alat berat.
"Melalui e-katalog kita bisa adakan 40 alat berat, sebagaian problem di bantar gebang selesai," ujarnya.
Saat meninjau langsung UPST Bantargebang, Sumarsono melihat situasi yang masih perlu pembenahan. Dia memerintahkan jajarannya membenahi teknik menata sampah agar tidak timbul masalah seperti longsor.
"Harus segera ditangani. Secara fisik harus mendapatkan intervensi," kata dia.
Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini menjamin, keingingan warga dan pemerintah Kota Bekasi dapat terwujud. Dia berharap keberadaan TPST Bantargebang bisa menjadi peluang pengembangan masyarakat.
"Kita tidak akan membiarkan masyarakat mendapat beban dari masalah sampah ini. Kita optimalkan dari problem menjadi peluang bagi masyarakat," paparnya.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyambut baik upaya yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Sekema kebutuhan warga di sekitar kawasan Bantargebang pun telah diupayakan. Kota Bekasi juga akan berkolaborasi bersama Pemprov DKI soal pembangunan rumah susun.
"Nanti awal tahun akan buat MoU (memorandum of understanding) pembangunan Rusun. Tanahnya dari kita, bangunannya silakan dari DKI sehingga orang sekitar sini tidak perlu sewa, Disubsidi DKI akan memberikan manfaat pengelolaan UPST," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)