medcom.id, Jakarta: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengecek persiapan Terminal Terpadu Pulogebang jelang diresmikan. Terminal terbesar se-Asia Tenggara ini rencananya bakal diresmikan pada Rabu, 28 Desember 2016.
Soni, sapaan Sumarsono, menjelaskan, seharusnya peresmian Terminal Pulogebang dilakukan pada 20 Desember lalu. Namun, karena berbagai hal, jadwal peresmian diundur menjadi 28 Desember.
"Seharusnya (peresmian) tanggal 20 kemarin. Tapi, kemudian laporan kita agak telat, soft launching saja oleh Menteri Perhubungan (Budi Karya), tapi harus kita siapkan dulu," kata Soni di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Senin (26/12/2016).
Pagi tadi, Soni mengecek beberapa fasilitas di bangunan yang berdiri di lahan seluas 12,5 hektare itu. Ini merupakan pengecekan ketiga kali sejak Soni menjadi Plt Gubernur DKI.
Menurut Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu, untuk tingkat soft launching, kesiapan Terminal Pulogebang mencapai 90 persen. Namun demikian, Soni melihat masih ada hal-hal yang perlu dikejar oleh Unit Pengelola Terminal (UPT) Pulogebang.
"Yang saya lihat itu rambu-rambu harus ada. Komputer dan penjadwalan sih sudah ada kan itu, datang jam berapa, berangkat jam berapa. Rambu-rambu luar juga mulai terus dipasang," tutur Soni.
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono tinjau kesiapan Terminal Terpadu Pulogebang menjelang diresmikan pada 28 Desember 2016 besok. Foto: MTVN/Damar Iradat
Soni yakin, dengan tenggat waktu yang tinggal sedikit lagi, UPT Pulogebang bisa memenuhi syarat-syarat itu semua. "Dalam beberapa hari ke depan saya kira bisa terkejar kesiapan itu. Januari pasti lebih siap," tegas dia.
Sementara itu, Kepala UPT Pulogebang Nurhayati Sinaga mengatakan, pihaknya berharap Terminal Pulogebang segera diresmikan. Pasalnya, sudah beberapa kali jadwal peresmian kerap dibatalkan.
"Kalau pimpinan sudah ngomong begitu (peresmian tanggal 28) saya pikir memang benar akan diresmikan," tutur Nurhayati.
Namun begitu, Nurhayati mengatakan, sebagai pengelola, pihaknya masih perlu memperbaiki banyak hal. Apalagi, mengingat terminal tipe A ini baru pertama kali ada di Indonesia.
Pihaknya juga akan terus melengkapi fasilitas-fasilitas yang dinilai masih kurang, seperti penambahan rambu-rambu, melengkapi papan informasi, dan masalah kebersihan.
Usai rampung dibangun pada 2012, terminal yang menghabiskan anggaran Rp 448,6 miliar itu akan menggantikan fungsi Terminal Pulo Gadung. Terminal Pulogebang difungsikan untuk transportasi umum jenis Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Metro Mini, Damri, Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), dan TransJakarta (TJ) koridor XI.
Terminal ini dilengkapi kecanggihan sistem IT seperti closed circuit television (CCTV), pintu sensor, tangga jalan, lift, dan lainnya yang terdapat di setiap blok yang terbagi menjadi tiga.
Blok A dikhususkan untuk tempat istirahat sopi, Blok B tempat keberangkatan bus dan angkutan umum lain, dan Blok C tempat menunggu penumpang.
Blok C memiliki lima lantai. Lantai satu sebagai tempat berjualan pegiat UKM. Namun, kios-kios tampak belum siap, masih diperlukan perbaikan. Naik satu tingka berjejer loket-loket perusahaan otobus. Di lantai ini rencana dibangun pusat perbelanjaan.
Lantai dua khusus untuk penumpang yang menunggu keberangkatan. Tak perlu khawatir merasa bosan, deretan televisi plasma berjejer di tiap dinding.
Lantai tiga menjadi tempat pusat perbelanjaan serba ada (pujasera). Di lantai empat tempat kantor pengurus terminal dan PO bus.
medcom.id, Jakarta: Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengecek persiapan Terminal Terpadu Pulogebang jelang diresmikan. Terminal terbesar se-Asia Tenggara ini rencananya bakal diresmikan pada Rabu, 28 Desember 2016.
Soni, sapaan Sumarsono, menjelaskan, seharusnya peresmian Terminal Pulogebang dilakukan pada 20 Desember lalu. Namun, karena berbagai hal, jadwal peresmian diundur menjadi 28 Desember.
"Seharusnya (peresmian) tanggal 20 kemarin. Tapi, kemudian laporan kita agak telat, soft launching saja oleh Menteri Perhubungan (Budi Karya), tapi harus kita siapkan dulu," kata Soni di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Senin (26/12/2016).
Pagi tadi, Soni mengecek beberapa fasilitas di bangunan yang berdiri di lahan seluas 12,5 hektare itu. Ini merupakan pengecekan ketiga kali sejak Soni menjadi Plt Gubernur DKI.
Menurut Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu, untuk tingkat soft launching, kesiapan Terminal Pulogebang mencapai 90 persen. Namun demikian, Soni melihat masih ada hal-hal yang perlu dikejar oleh Unit Pengelola Terminal (UPT) Pulogebang.
"Yang saya lihat itu rambu-rambu harus ada. Komputer dan penjadwalan sih sudah ada kan itu, datang jam berapa, berangkat jam berapa. Rambu-rambu luar juga mulai terus dipasang," tutur Soni.
Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono tinjau kesiapan Terminal Terpadu Pulogebang menjelang diresmikan pada 28 Desember 2016 besok. Foto: MTVN/Damar Iradat
Soni yakin, dengan tenggat waktu yang tinggal sedikit lagi, UPT Pulogebang bisa memenuhi syarat-syarat itu semua. "Dalam beberapa hari ke depan saya kira bisa terkejar kesiapan itu. Januari pasti lebih siap," tegas dia.
Sementara itu, Kepala UPT Pulogebang Nurhayati Sinaga mengatakan, pihaknya berharap Terminal Pulogebang segera diresmikan. Pasalnya, sudah beberapa kali jadwal peresmian kerap dibatalkan.
"Kalau pimpinan sudah ngomong begitu (peresmian tanggal 28) saya pikir memang benar akan diresmikan," tutur Nurhayati.
Namun begitu, Nurhayati mengatakan, sebagai pengelola, pihaknya masih perlu memperbaiki banyak hal. Apalagi, mengingat terminal tipe A ini baru pertama kali ada di Indonesia.
Pihaknya juga akan terus melengkapi fasilitas-fasilitas yang dinilai masih kurang, seperti penambahan rambu-rambu, melengkapi papan informasi, dan masalah kebersihan.
Usai rampung dibangun pada 2012, terminal yang menghabiskan anggaran Rp 448,6 miliar itu akan menggantikan fungsi Terminal Pulo Gadung. Terminal Pulogebang difungsikan untuk transportasi umum jenis Koperasi Wahana Kalpika (KWK), Metro Mini, Damri, Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), dan TransJakarta (TJ) koridor XI.
Terminal ini dilengkapi kecanggihan sistem IT seperti closed circuit television (CCTV), pintu sensor, tangga jalan, lift, dan lainnya yang terdapat di setiap blok yang terbagi menjadi tiga.
Blok A dikhususkan untuk tempat istirahat sopi, Blok B tempat keberangkatan bus dan angkutan umum lain, dan Blok C tempat menunggu penumpang.
Blok C memiliki lima lantai. Lantai satu sebagai tempat berjualan pegiat UKM. Namun, kios-kios tampak belum siap, masih diperlukan perbaikan. Naik satu tingka berjejer loket-loket perusahaan otobus. Di lantai ini rencana dibangun pusat perbelanjaan.
Lantai dua khusus untuk penumpang yang menunggu keberangkatan. Tak perlu khawatir merasa bosan, deretan televisi plasma berjejer di tiap dinding.
Lantai tiga menjadi tempat pusat perbelanjaan serba ada (pujasera). Di lantai empat tempat kantor pengurus terminal dan PO bus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)