medcom.id, Jakarta: Jelang final Piala Presiden 2015, polisi tak hanya fokus mengamankan kedatangan suporter Persib yang datang dari Bandung, Jawa Barat. Tapi, kendaraan dengan pelat Bandung yakni D yang ada di Jakarta, juga jadi fokus penjagaan.
"Ada penjagaan terhadap mobil berpelat nomor Bandung sudah direncanakan. Yang dikhawatirkan adalah bobotoh ini kan tidak semuanya tinggal di Bandung. Di Jakarta, pasti ada juga bobotoh, nah kita mana tahu siapa saja bobotoh yang tinggal di Jakarta," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Siswo Yuwono di Mapolres Jakarta Pusat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (17/10/2015).
Hal itu dilakukan, kata dia, untuk meminimalisasi serangan pada kendaraan dengan pelat D . Pasalnya, polisi khawatir ada sejumlah oknum yang melakukan aksi provokatif dengan mengincar kendaraan berpelat D.
"Kita akan tetap pantau agar semua kondusif," ungkap Siswo.
Polisi juga terus mengamankan tulisan dalam bentuk spanduk yang bernada provokatif. "Kita tidak mau ada provokasi dari keduanya," tambah dia.
Final Piala Presiden 2015 digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, besok. Polda Metro Jaya telah menetapkan status keamanan DKI Jakarta dengan siaga satu.
"Jakarta hari Minggu siaga satu," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian di Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2015.
Final memang mempertemukan Persib Bandung kontra Sriwijaya FC. Namun, seperti diketahui hubungan Bobotoh, suporter Persib, dengan Jak Mania, suporter Persija, kurang harmonis. Sehingga kepolisian mengantisipasi hal itu, untuk menghindari aksi vandalis suporter.
Sebanyak 41 ribu polisi akan mengawal laga final Piala Presiden 2015. Mereka akan disebar di beberapa titik. Khusus di dalam stadion, polisi yang siaga sebanyak 11 ribu.
"Di luar itu, saya sudah memerintahkan untuk menyiapkan 30 ribu anggota keamanannya untuk melakukan siaga satu," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Jelang final Piala Presiden 2015, polisi tak hanya fokus mengamankan kedatangan suporter Persib yang datang dari Bandung, Jawa Barat. Tapi, kendaraan dengan pelat Bandung yakni D yang ada di Jakarta, juga jadi fokus penjagaan.
"Ada penjagaan terhadap mobil berpelat nomor Bandung sudah direncanakan. Yang dikhawatirkan adalah bobotoh ini kan tidak semuanya tinggal di Bandung. Di Jakarta, pasti ada juga bobotoh, nah kita mana tahu siapa saja bobotoh yang tinggal di Jakarta," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Siswo Yuwono di Mapolres Jakarta Pusat, Jalan
Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (17/10/2015).
Hal itu dilakukan, kata dia, untuk meminimalisasi serangan pada kendaraan dengan pelat D . Pasalnya, polisi khawatir ada sejumlah oknum yang melakukan aksi provokatif dengan mengincar kendaraan berpelat D.
"Kita akan tetap pantau agar semua kondusif," ungkap Siswo.
Polisi juga terus mengamankan tulisan dalam bentuk spanduk yang bernada provokatif. "Kita tidak mau ada provokasi dari keduanya," tambah dia.
Final Piala Presiden 2015 digelar di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, besok. Polda Metro Jaya telah menetapkan status keamanan DKI Jakarta dengan siaga satu.
"Jakarta hari Minggu siaga satu," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian di Senayan, Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2015.
Final memang mempertemukan Persib Bandung kontra Sriwijaya FC. Namun, seperti diketahui hubungan Bobotoh, suporter Persib, dengan Jak Mania, suporter Persija, kurang harmonis. Sehingga kepolisian mengantisipasi hal itu, untuk menghindari aksi vandalis suporter.
Sebanyak 41 ribu polisi akan mengawal laga final Piala Presiden 2015. Mereka akan disebar di beberapa titik. Khusus di dalam stadion, polisi yang siaga sebanyak 11 ribu.
"Di luar itu, saya sudah memerintahkan untuk menyiapkan 30 ribu anggota keamanannya untuk melakukan siaga satu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)