medcom.id, Jakarta: Banyak perusahaan di Jakarta yang memiliki kabel jaringan bawah tanah menutup mata soal keteraturan instalasi kabel. Utilitas dibiarkan semrawut tak keruan.
Kesemrawutan ini membuat kabel mengganggu. Salah satunya, penempatan jaringan kabel di saluran air. Hal ini mengganggu penanganan banjir karena sampah tersangkut di utilitas.
Gubernur DKI Jakata Basuki Tjahaja Purnama berang. Ahok, sapaan Basuki, menyebut banyak perusahaan menutup mata soal keteraturan utilitas.
"Yang punya kabel kan tahu (kabel semrawut) cuma pura-pura enggak tahu," ucap Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).
Ruang utilitas biasanya diisi dengan berbagai macam jaringan kabel seperti kabel listrik, kabel telepon, dan kabel penerangan sekitar. Ruang utilitas juga biasanya diisi kabel untuk keperluan gedung perusahaan seperti kabel internet dan fiber optic.
Ahok sudah mengimbau perusahaan buat segera merapikan jaringan kabel. Jika tidak, Ahok tak mau tawar menawar. "Kalau enggak mau diperbaiki, kami potong," ujar dia.
Meski mengimbau perusahaan, Ahok tak mau lepas tanggung jawab. Pemprov DKI juga tetap melakukan pengerukan dan pembuatan <i>ducting</i> saluran air. Ini dilakukan untuk membuka saluran air yang sempat tertutup kabel. DKI sudah menganggarkan dan sebesar Rp130 miliar untuk melakukan perbaikan utilitas ini.
medcom.id, Jakarta: Banyak perusahaan di Jakarta yang memiliki kabel jaringan bawah tanah menutup mata soal keteraturan instalasi kabel. Utilitas dibiarkan semrawut tak keruan.
Kesemrawutan ini membuat kabel mengganggu. Salah satunya, penempatan jaringan kabel di saluran air. Hal ini mengganggu penanganan banjir karena sampah tersangkut di utilitas.
Gubernur DKI Jakata Basuki Tjahaja Purnama berang. Ahok, sapaan Basuki, menyebut banyak perusahaan menutup mata soal keteraturan utilitas.
"Yang punya kabel kan tahu (kabel semrawut) cuma pura-pura enggak tahu," ucap Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).
Ruang utilitas biasanya diisi dengan berbagai macam jaringan kabel seperti kabel listrik, kabel telepon, dan kabel penerangan sekitar. Ruang utilitas juga biasanya diisi kabel untuk keperluan gedung perusahaan seperti kabel internet dan fiber optic.
Ahok sudah mengimbau perusahaan buat segera merapikan jaringan kabel. Jika tidak, Ahok tak mau tawar menawar. "Kalau enggak mau diperbaiki, kami potong," ujar dia.
Meski mengimbau perusahaan, Ahok tak mau lepas tanggung jawab. Pemprov DKI juga tetap melakukan pengerukan dan pembuatan
ducting saluran air. Ini dilakukan untuk membuka saluran air yang sempat tertutup kabel. DKI sudah menganggarkan dan sebesar Rp130 miliar untuk melakukan perbaikan utilitas ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)