Jakarta International Stadium (AFP/Adek Berry)
Jakarta International Stadium (AFP/Adek Berry)

DPW NasDem Jakarta Minta Pembuktian JIS Dinilai Tak Layak

Anggi Tondi Martaon • 12 September 2022 09:10
Jakarta: Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Jakarta meminta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) melampirkan kajian terkait Jakarta Internasional Stadium (JIS). Stadion yang baru diresmikan itu dianggap tak layak menggelar FIFA Matchday.
 
"Kami mendorong agar hasil uji kelayakan versi PSSI ini dapat dibuktikan secara objektif," kata Ketua DPW NasDem Jakarta Nurcahyo Anggoro Jati melalui keterangan tertulis, Senin, 12 September 2022.
 
PSSI pun diminta membuka ke publik terkait hasil uji kelayakan tersebut. Sehingga penilaian JIS tak layak menggelar pertandingan FIFA tak menimbulkan polemik.

"Juga menghindari kesan dari kepentingan politik," ujar pria yang akrab dipanggil Yoyok tersebut.
 
Objektivitas tentang kelayakan JIS versi PSSI harus dikaji kembali. Jika berdasarkan FIFA Stadium Guidelines, JIS sudah memenuhi standar seperti infrastruktur, parameter sirkulasi aktivitas, sistem, dan teknis pelayanan, kelengkapan informasi dan teknologi.
 
Apalagi, JIS dirancang konsultan perencana stadion dengan pengalaman internasional. Artinya, proses pembangunan JIS tidak mungkin mengabaikan standar FIFA.
 
"Bahkan proses pembangunannya pun didampingi langsung oleh Assesor FIFA," kata dia.
 
Selain itu, Yoyok membela alasan parkir JIS dibuat terbatas. Tujuannya, mendorong memaksimalkan transportasi publik.
 
Hal ini juga sejalan dengan peraturan FIFA terbaru terkait desain stadion. Sebuah stadion harus memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan.
 
Dia menyampaikan JIS sudah didukung dengan fasilitas transportasi publik yang memadai. Seperti halte Busway dan stasiun KRL.
 
"Bahkan sekarang sedang ada rencana pembangunan jalur dan stasiun MRT," sebut dia.
 

Baca: PSSI Anggap JIS Belum Layak Gelar Pertandingan Indonesia


Terkait pagar yang roboh, dia menilai hal itu tidak harus menjadi polemik besar. Menurut dia, pagar JIS roboh bukan karena ketidaklayakan fasilitas, namun faktor ketertiban penonton.
 
"Misalnya di Belanda ketika supporter klub bola Belanda Vitesse merayakan gol tiba-tiba tribun penonton roboh. Ini artinya pagar atau tribun yang roboh bisa disebabkan oleh faktor penonton," ujar dia.
 
Dia pun mengajak semua pihak untuk mendukung agar JIS dapat digunakan dalam laga internasional. Sebab, dapat berdampak baik terhadap Jakarta.
 
"Kan baik juga untuk Jakarta, bisa meningkatkan branding juga citra Jakarta di mata internasional," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan