Pelabuhan Muara Angke/ANT/Wahyu Putro
Pelabuhan Muara Angke/ANT/Wahyu Putro

Pemprov DKI Diminta Segera Tindaklanjuti Temuan Parasetamol di Teluk Jakarta

Theofilus Ifan Sucipto • 03 Oktober 2021 18:33
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta segera menindaklanjuti temuan parasetamol di Teluk Jakarta. Meskipun, parasetamol bukan termasuk parameter pencemaran.
 
“Tapi bukan berarti Pemprov DKI abai terhadap parameter-parameter lainnya yang mencemari Teluk Jakarta,” kata Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta Tubagus Soleh Ahmadi dalam keterangan tertulis, Minggu, 3 Oktober 2021.
 
Tubagus mengatakan temuan parasetamol menunjukkan Pemprov DKI Jakarta belum serius melindungi Teluk Jakarta. Padahal, revitalisasi Teluk Jakarta merupakan salah satu kegiatan strategis daerah.

“Seharusnya di tengah menyusun upaya revitalisasi, pencegahan terhadap beban pencemaran dilakukan terlebih dahulu,” ujar dia.
 
Pemprov DKI, kata Tubagus, tidak boleh membiarkan temuan itu berlarut-larut. Pasalnya, makhluk hidup dan ekosistem Teluk Jakarta bakal dirugikan jika parasetamol memiliki pengaruh.
 
“Ini juga akan semakin membebani masyarakat pesisir dan nelayan yang ruang hidupnya sangat bergantung dengan keberlangsungan teluk Jakarta,” papar dia.
 
Tubagus juga meminta Pemprov DKI segera mengevaluasi dan memonitor seluruh fasilitas kesehatan di Jakarta. Terutama pengolahan limbah farmasinya supaya betul-betul dipastikan tidak dibuang ke laut.
 
“Terakhir, membuka kepada publik terkait rencana revitalisasi teluk Jakarta dan hasil pemantauan yang telah dilakukan secara berkala kepada publik,” tutur dia.
 
Baca: Pemerintah Telusuri Temuan Kandungan Parasetamol di Teluk Jakarta
 
Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan University of Brighton UK menemukan kontaminasi air di Teluk Jakarta, yaitu di Angke, Ancol, Tanjung Priok, dan Cilincing. Hasil penelitian menunjukkan beberapa parameter nutrisi, seperti amonia, nitrat, dan total fosfat melebihi batas baku mutu air laut Indonesia.
 
Parasetamol terdeteksi di dua situs, yakni muara Sungai Angke (610 ng/L) dan muara Sungai Ciliwung Ancol (420 ng/L). Konsentrasi parasetamol yang tinggi meningkatkan kekhawatiran tentang risiko lingkungan terkait paparan jangka panjang terhadap organisme laut di Teluk Jakarta.
 
Konsentrasi parasetamol di Teluk Jakarta juga relatif tinggi daripada pantai-pantai lain di belahan dunia. Kadar parasetamol di Jakarta, yakni 420-610 ng/L, sedangkan di pantai Brasil 34,6 ng/L dan pantai utara Portugis 51,2-584 ng/L.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan