Jakarta: Jumlah pedagang positif korona (covid-19) di DKI Jakarta bertambah. Sebanyak 40 pedagang positif korona dalam kurun waktu tiga hari.
"Semula ada 152 kasus pada 23 Juni 2020, kemudian bertambah menjadi 192 kasus positif," ucap Ketua Gugus Tugas Covid-19 Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Indonesia (IKAPPI), Dimas Hermadiyansyah lewat keterangan tertulis, Jumat, 26 Juni 2020.
Dimas menuturkan 192 kasus pedagang positif itu terjadi di 26 pasar tradisional DKI. Ada lima area dengan kasus positif korona terbanyak.
Pertama yakni di di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur dengan total 49 kasus. Disusul Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, sebanyak 18 kasus.
Selanjutnya yakni Pasar Serdang dan Pasar Rawa Kerbau, Jakarta Pusat serta Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan masing-masing 14 kasus. Sebanyak 13 kasus berada di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Serta peringkat kelima dengan 11 kasus di Pasar Kampung Ambon, Jakarta Timur," ujar Dimas.
Baca: Tiga Pedagang Positif Korona, Pasar Gembrong Ditutup
Menurut dia, penambahan kasus tersebut karena gencarnya pemeriksaan rapid test dan swab polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan pemerintah. Hal ini guna mendeteksi dini covid-19 serta memutus rantai penyebaran virus di pasar.
Dimas menegaskan pasar tradisional akan tetap aman dari virus korona asalkan pembeli dan pendagang disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pengelola pasar juga diminta berupaya maksimal memfasilitasi penerapan protokol tersebut.
"Upaya maksimal bisa berjalan bila semua komponen dilibatkan. Gotong royong harus diciptakan demi kondisi pasar yang aman dan nyaman dengan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di lingkungan pasar," imbuh dia.
Sebanyak 768 pedagang positif korona di Indonesia per Jumat, 26 Juni 2020. Adapun 32 pedagang meninggal.
Jakarta: Jumlah pedagang positif korona (covid-19) di DKI Jakarta bertambah. Sebanyak 40 pedagang positif korona dalam kurun waktu tiga hari.
"Semula ada 152 kasus pada 23 Juni 2020, kemudian bertambah menjadi 192 kasus positif," ucap Ketua Gugus Tugas Covid-19 Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Indonesia (IKAPPI), Dimas Hermadiyansyah lewat keterangan tertulis, Jumat, 26 Juni 2020.
Dimas menuturkan 192 kasus pedagang positif itu terjadi di 26 pasar tradisional DKI. Ada lima area dengan kasus positif korona terbanyak.
Pertama yakni di di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur dengan total 49 kasus. Disusul Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, sebanyak 18 kasus.
Selanjutnya yakni Pasar Serdang dan Pasar Rawa Kerbau, Jakarta Pusat serta Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan masing-masing 14 kasus. Sebanyak 13 kasus berada di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Serta peringkat kelima dengan 11 kasus di Pasar Kampung Ambon, Jakarta Timur," ujar Dimas.
Baca: Tiga Pedagang Positif Korona, Pasar Gembrong Ditutup
Menurut dia, penambahan kasus tersebut karena gencarnya pemeriksaan
rapid test dan
swab polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan pemerintah. Hal ini guna mendeteksi dini covid-19 serta memutus rantai penyebaran virus di pasar.
Dimas menegaskan pasar tradisional akan tetap aman dari virus korona asalkan pembeli dan pendagang disiplin menjalankan protokol kesehatan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pengelola pasar juga diminta berupaya maksimal memfasilitasi penerapan protokol tersebut.
"Upaya maksimal bisa berjalan bila semua komponen dilibatkan. Gotong royong harus diciptakan demi kondisi pasar yang aman dan nyaman dengan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di lingkungan pasar," imbuh dia.
Sebanyak 768 pedagang positif korona di Indonesia per Jumat, 26 Juni 2020. Adapun 32 pedagang meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)