Ilustrasi. Foto: Freepik
Ilustrasi. Foto: Freepik

BRIN akan Lakukan Uji Klinis Hasil Riset Implan Tulang Belakang

Faustinus Nua • 21 Maret 2022 08:25
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui skema pendanaan fasilitasi pengujian produk inovasi kesehatan (PPIK) akan melakukan uji klinis prototipe implan tulang belakang. Prototipe ini merupakan produk inovasi kesehatan yang dihasilkan oleh Pusat Riset Material Maju (PRMM), Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material.
 
Perekayasa Ahli Utama, PRMM, I Nyoman Jujur menjelaskan  manfaat produk implan tulang belakang, di antaranya membentuk suatu konstruksi penyokong yang mengoreksi deformitas dan instabilitas tulang belakang. Inovasi ini diharapkan menjadi solusi untuk memperbaiki kondisi tulang belakang yang mengalami gangguan.
 
"Jika seseorang mengalami kecelakaan, biasanya akan terjadi gangguan pada tulang belakang. Dengan produk ini akan dapat dikoreksi posisi tulang belakangnya," kata I Nyoman dilansir Media Indonesia, Senin, 21 Maret 2022.

Baca: Cara Mencegah Cedera Tulang Belakang
 
Selain itu, penggunaan implan tulang belakang bermanfaat untuk mengoreksi kelainan bentuk yang diakibatkan penyakit degeneratif diskus, infeksi, tumor, maupun patah tulang pada regio tulang belakang. Penggunaan implan tulang belakang produk dalam negeri akan menjadi substitusi impor dan penguatan teknologi produksi alat kesehatan dalam negeri.
 
I Nyoman menceritakan perjalanan riset implan tulang belakang sudah dimulai sejak tahun 2016. Awal penelitian, kata dia, difokuskan pada penguasaan material yang akan digunakan pada implan tulang belakang terlebih dahulu.
 
Dia memaparkan, material yang dibutuhkan untuk produk ini merupakan material medis dengan karakteristik khusus. Berdasarkan hasil pertimbangan dan pengujian, akhirnya dipilih titanium sebagai material dalam pembuatan implan tulang belakang.
 
"Pemilihan material titanium dilakukan melalui pengujian dan dipastikan bahwa material yang digunakan telah sesuai dengan standar yang ditentukan," jelasnya.
 
Pada 2020 dilakukan uji praklinis pertama terhadap produk ini dengan tujuan mengukur kinerja prototipe tersebut. Namun, pada uji praklinis tahap tersebut ditemukan berbagai permasalahan yang membutuhkan penyempurnaan.
 
Setelah dilakukan penyempurnaan atas kekurangan yang ditemukan pada uji praklinis tahap 1, dilakukan uji praklinis tahap 2 dan seterusnya. Hingga akhirnya didapatkan hasil yang sesuai standar yang ditentukan.
 
"Setelah diyakini prototipe implan tulang belakang itu telah sesuai dengan standar dan keinginan pengguna serta pihak industri, selanjutnya diajukan untuk dilakukan uji klinis,” tuturnya.
 
Pada akhir 2021, melalui skema pendanaan fasilitasi PPIK, prototipe implan tulang belakang diajukan untuk dilakukan uji klinis bermitra dengan PT Zenith Allmart Precisindo. Perusahaan yang bergerak di bidang pengecoran logam presisi dengan menggunakan teknik investment casting itu akan mengkomersialisasikan produk implan tulang belakang kepada masyarakat pengguna.
 
CEO PT Zenith Allmart Precisindo, Allan Chanrawinata mengatakan, kolaborasi antara pihak industri dengan periset mutlak harus dilakukan. Mengingat dalam melakukan riset khususnya di bidang kesehatan memerlukan banyak prosedur dan standar yang harus dipatuhi.
 
"Di bagian ini para periset di BRIN yang memahami, maka dari itu kolaborasi antara BRIN, industri, dan para dokter sangat membantu proses produksi sesuai dengan tujuan," kata Allan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan