Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak Jakarta Pusat. -- Foto:Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan,
Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak Jakarta Pusat. -- Foto:Medcom.id/Muhammad Syahrul Ramadhan,

Penggali Kubur Ungkap TPU Karet Bivak Berbeda

Muhammad Syahrul Ramadhan • 28 Juli 2019 19:28
Jakarta: Pelayanan gratis, kalimat itu yang tertera di papan informasi Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak Jakarta Pusat. Tidak ada lagi yang harus dibayarkan apalagi pungutan liar.
 
Seperti yang diungkapkan salah satu penggali kubur TPU Karet Bivak Didik. Ia mengklaim praktik pungli sudah punah lantaran dibayar pemerintah sesuai upah minimum regional (UMR).
 
"Enggak kayak dulu orang dikenai sekian-sekian kasihan ahli waris orang yang sudah meninggal dimintai. Juga kalau ini kita kan langsung  dari pemerintah," kata Didik kepada Medcom.id, Jakarta, 28 Juli 2019.

Baca juga: DKI Bakal Tambah Lahan Pemakaman
 
Ketika ditanya makam fiktif atau makam pesanan, Didik menegaskan di TPU Karet Bivak tidak ada. Ia juga mengaku akan menolak jika ada yang minta bantuan untuk booking petak makam.
 
"Seluruh Jakarta Pusat enggak ada tanah fiktif (tanah kosong) semua tumpuk. Semua sudah dipegang pemerintah. Biar dikasih berapa puluh-puluh juta juga enggak bisa, bukan hak kami, kalau di Jakarta udah enggak ada lagi gitu-gituan sih," lanjutnya.
 
TPU Karet Bivak saat ini hanya menerima pemakaman tumpuk. Berdasarkan papan informasi yang ada di depan pintu masuk pun fasilitas yang didapatkan ada gali tutup makam, tenda dan kursi, serta sound system untuk keluarga yang memerlukan.
 
Baca juga: Warga Tak Suka Makam Keluarganya Ditumpuk
 
Pemakaman yang berada di Karet Pasar Baru Barat, Karet Tengsin, Tanahabang, Kota Jakarta Pusat ini merupakan salah satu pemakaman yang statusnya sudah penuh. Dengan luas lahan hanya sebesar 16 hektare, kini setiap petak makam bisa berisi tiga sampai empat orang jenazah dari keluarga yang sama.
 
Jenazah yang dikubur secara tumpuk di TPU Jakarta terus bertambah. Penyebabnya, banyak warga yang tidak ingin kuburan keluarganya jauh dari tempat tinggal.
 
Berdasarkan data Dinas Kehutanan DKI Jakarta, sepanjang Januari-Juli 2019, ada lebih dari 8 ribu jenazah warga DKI Jakarta dikubur tumpuk dengan rata-rata satu makam diisi dua jenazah.
 
"Tahun ini ada 8.143 jenazah. Sedangkan makam baru ada 10.500 per bulan ini," kata Kepala Seksi Pelayanan dan Perpetakan Makam Dishut DKI Jakarta, Ricky Putra kepada Medcom.id, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Juli 2019.
 

 

 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan