Jakarta: PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta siap menghadapi banjir. Sejumlah mitigas penanganan banjir telah disiapkan.
"Kami sudah mulai mengantisipasi kondisi manakala terjadi banjir di kawasan Sudirman-Thamrin khususnya, kami pastikan sistem drainase jangan ada yang ditutup sepanjang jalur ini karena kalau sistem drainase ditutup maka airnya bisa melintas," kata William dikutip dari Antara, Senin, 14 Oktober 2019.
MRT Jakarta telah menyiapkan instrumen mengadang air hujan agar tidak masuk ke stasiun. William mencontohkan posisi elevator Stasiun Dukuh Atas dirancang cukup tinggi menghalau genangan air.
"Namun, jika air tetap naik lagi tidak bisa dibendung, misal banjirnya besar sekali kemudian air masuk ke dalam stasiun, maka mesin generator akan bekerja untuk memompa air keluar," beber dia.
William menambahkan bila air tetap tidak bisa dikendalikan MRT Jakarta terpaksa memberhentikan sementara perjalanan kereta. "Di kami ada beberapa kondisi darurat, pertama ketika terjadi mati lampu lalu banjir, gempa bumi, kebakaran atau misalnya kereta keluar dari jalur," papar dia.
William memastikan pihaknya mempersiapkan seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) yang selalu siap sedia dalam keadaan darurat. Hal ini sesuai standar yang telah ditetapkan.
"Kami sering latihan dari jam 1.00 malam sampai jam 4.00 subuh untuk terus menjaga standar
tersebut dengan situasi-situasi yang terus dimodifikasi," tutur dia.
Jakarta: PT Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta siap menghadapi banjir. Sejumlah mitigas penanganan banjir telah disiapkan.
"Kami sudah mulai mengantisipasi kondisi manakala terjadi banjir di kawasan Sudirman-Thamrin khususnya, kami pastikan sistem drainase jangan ada yang ditutup sepanjang jalur ini karena kalau sistem drainase ditutup maka airnya bisa melintas," kata William dikutip dari
Antara, Senin, 14 Oktober 2019.
MRT Jakarta telah menyiapkan instrumen mengadang air hujan agar tidak masuk ke stasiun. William mencontohkan posisi elevator Stasiun Dukuh Atas dirancang cukup tinggi menghalau genangan air.
"Namun, jika air tetap naik lagi tidak bisa dibendung, misal banjirnya besar sekali kemudian air masuk ke dalam stasiun, maka mesin generator akan bekerja untuk memompa air keluar," beber dia.
William menambahkan bila air tetap tidak bisa dikendalikan MRT Jakarta terpaksa memberhentikan sementara perjalanan kereta. "Di kami ada beberapa kondisi darurat, pertama ketika terjadi mati lampu lalu banjir, gempa bumi, kebakaran atau misalnya kereta keluar dari jalur," papar dia.
William memastikan pihaknya mempersiapkan seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) yang selalu siap sedia dalam keadaan darurat. Hal ini sesuai standar yang telah ditetapkan.
"Kami sering latihan dari jam 1.00 malam sampai jam 4.00 subuh untuk terus menjaga standar
tersebut dengan situasi-situasi yang terus dimodifikasi," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)