Jakarta: Eks Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyebut konsep proyek intermediate treatment facility (ITF) Sunter sudah ada sejak zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. ITF bukan konsep yang ditelurkan Gubernur Anies Baswedan.
"Nanti dibuka dokumennnya, kita membangun ITF di Sunter sudah di zaman Pak Ahok dan zaman Saya sudah ditetapkan, tapi eksekusinya masih belum," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Agustus 2019.
Menurut Djarot, ketika dirinya dan Ahok menjabat, masalah pengelolaan dan pengurangan sampah juga telah menjadi perhatian. Pemprov DKI kala itu getol mengampanyekan dan mengatur regulasi sampah, termasuk sampah plastik.
"Kita dorong betul untuk pengurangan sampah. Kemudian pelarangan sampah plastik," ujarnya.
Menurut Djarot, Anies seharusnya tak terlalu banyak menyalahkan kepemimpinan sebelummya. Menyelesaikan masalah DKI Jakarta tak bisa dengan mencari-cari kekurangan pemimpin sebelumnya
"Tantangan ke depan kita selesaikan, kalau di masa lalu ada kekeurangan, ya tugas kita tanpa berkeluh kesah, termasuk soal polusi," ucap Djarot.
DPRD DKI mengkritik Anies terkait pengelolaan sampah di Jakarta yang dianggap tak sebaik di Kota Surabaya. Kritikan datang dari anggota DPRD Fraksi NasDem Bestari Barus.
Anies menjawab dengan mengatakan pihaknya tengah mengubah sistem pengelolaan sampah di Jakarta. Menurut dia, sebelum bertugas sebagai Gubernur DKI, belum dibangun ITF atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam kota. Saat ini, Pemprov DKI bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sedang membangun ITF di Sunter, Jakarta Utara.
"Saya sedang merubah. Sebelum saya bertugas, tidak ada pengolahan sampah seperti ITF. Sekarang kita mulai ada ITF, lagi diproses. Kemudian di Bantargebang, sekarang ada pengelolaan sampah dari sampah ke energi. Itu dulu belum ada," kata Anies di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu , 31 Juli 2019.
Jakarta: Eks Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menyebut konsep proyek
intermediate treatment facility (ITF) Sunter sudah ada sejak zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. ITF bukan konsep yang ditelurkan Gubernur Anies Baswedan.
"Nanti dibuka dokumennnya, kita membangun ITF di Sunter sudah di zaman Pak Ahok dan zaman Saya sudah ditetapkan, tapi eksekusinya masih belum," kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Agustus 2019.
Menurut Djarot, ketika dirinya dan Ahok menjabat, masalah pengelolaan dan pengurangan sampah juga telah menjadi perhatian. Pemprov DKI kala itu getol mengampanyekan dan mengatur regulasi sampah, termasuk sampah plastik.
"Kita dorong betul untuk pengurangan sampah. Kemudian pelarangan sampah plastik," ujarnya.
Menurut Djarot, Anies seharusnya tak terlalu banyak menyalahkan kepemimpinan sebelummya. Menyelesaikan masalah DKI Jakarta tak bisa dengan mencari-cari kekurangan pemimpin sebelumnya
"Tantangan ke depan kita selesaikan, kalau di masa lalu ada kekeurangan, ya tugas kita tanpa berkeluh kesah, termasuk soal polusi," ucap Djarot.
DPRD DKI mengkritik Anies terkait pengelolaan sampah di Jakarta yang dianggap tak sebaik di Kota Surabaya. Kritikan datang dari anggota DPRD Fraksi NasDem Bestari Barus.
Anies menjawab dengan mengatakan pihaknya tengah mengubah sistem pengelolaan sampah di Jakarta. Menurut dia, sebelum bertugas sebagai Gubernur DKI, belum dibangun ITF atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam kota. Saat ini, Pemprov DKI bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sedang membangun ITF di Sunter, Jakarta Utara.
"Saya sedang merubah. Sebelum saya bertugas, tidak ada pengolahan sampah seperti ITF. Sekarang kita mulai ada ITF, lagi diproses. Kemudian di Bantargebang, sekarang ada pengelolaan sampah dari sampah ke energi. Itu dulu belum ada," kata Anies di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu , 31 Juli 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)