Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap keputusan penetapan tarif MRT tidak dikaitkan dengan Pemilu 2019. Anies ingin tarif MRT tidak membebani masyarakat dan tidak menggerogoti APBD DKI karena tingginya subsidi.
"Kebetulan keputusan ini diselenggarakan tiga minggu sebelum pemilu, tapi jangan pengambilan keputusannya karena mau pemilu," kata Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa, 26 Maret 2019.
Mantan Mendikbud RI ini mengatakan, penetapan tarif MRT untuk jangka panjang. Bukan untuk kepentingan 17 April 2019.
Harga yang ditentukan hari ini, kata Anies, akan menentukan harga puluhan tahun ke depan. Sekali ditetapkan maka akan menjadi rujukan untuk waktu yang sangat panjang. "Karena itu jangan menentukan harga mikir 17 april, jangan. Jangan menentukan harga mikir kepuasan hari ini," ujarnya.
Anies berencana mendiskusikan ulang penetapan tarif MRT dengan pimpinan DPRD. Ia ingin penetapan tarif berdasarkan perhitungan yang cermat dan tepat.
"Saya akan bahas lebih jauh dengan dewan. Warga Jakarta harus menyadari berapa biaya yang digunakan kalau menggunakan moda transportasi lain," ujar dia.
Mantan rektor universitas Paramadina ini yakin bisa menyelesaikan polemik penetapan tarif MRT sebelum 1 April 2019. Pasalnya, MRT bakal beroperasi secara komersial mulai April mendatang.
"Insyaallah enggak (sampai April). Kita masih ada waktu. Toh, ini masih belum beroperasi secara komersial," kata Anies.
Seperti diketahui, DPRD DKI menyepakati tarif LRT Rp5 ribu dan tarif MRT Rp8.500. Angka itu lebih murah dari usulan Pemprov DKI yang meminta tarif MRT Rp10 ribu.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap keputusan penetapan tarif MRT tidak dikaitkan dengan Pemilu 2019. Anies ingin tarif MRT tidak membebani masyarakat dan tidak menggerogoti APBD DKI karena tingginya subsidi.
"Kebetulan keputusan ini diselenggarakan tiga minggu sebelum pemilu, tapi jangan pengambilan keputusannya karena mau pemilu," kata Anies di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa, 26 Maret 2019.
Mantan Mendikbud RI ini mengatakan, penetapan tarif MRT untuk jangka panjang. Bukan untuk kepentingan 17 April 2019.
Harga yang ditentukan hari ini, kata Anies, akan menentukan harga puluhan tahun ke depan. Sekali ditetapkan maka akan menjadi rujukan untuk waktu yang sangat panjang. "Karena itu jangan menentukan harga mikir 17 april, jangan. Jangan menentukan harga mikir kepuasan hari ini," ujarnya.
Anies berencana mendiskusikan ulang penetapan tarif MRT dengan pimpinan DPRD. Ia ingin penetapan tarif berdasarkan perhitungan yang cermat dan tepat.
"Saya akan bahas lebih jauh dengan dewan. Warga Jakarta harus menyadari berapa biaya yang digunakan kalau menggunakan moda transportasi lain," ujar dia.
Mantan rektor universitas Paramadina ini yakin bisa menyelesaikan polemik penetapan tarif MRT sebelum 1 April 2019. Pasalnya, MRT bakal beroperasi secara komersial mulai April mendatang.
"Insyaallah enggak (sampai April). Kita masih ada waktu. Toh, ini masih belum beroperasi secara komersial," kata Anies.
Seperti diketahui, DPRD DKI menyepakati tarif LRT Rp5 ribu dan tarif MRT Rp8.500. Angka itu lebih murah dari usulan Pemprov DKI yang meminta tarif MRT Rp10 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)