medcom.id, Jakarta: DKI Jakarta akan menjalankan proyek percontohan imunisasi Human Pamillomavirus (HPV) dari Kementerian Kesehatan RI. HPV merupakan virus yang menyebabkan seseorang menderita kanker serviks.
Sekretaris Satgas Imunisasi Anak, Hindra Irawan Satari menjamin vaksin HPV aman dan tidak palsu. Pasalnya, vaksin yang diperoleh dari Amerika itu didapat dari distribusi resmi.
"Jangan khawatir, saya jamin vaksin ini aman. Enggak ada yang memalsukan, karena vaksin ini kami dapat dari distributor resmi yakni Biofarma," tutur Hindra dalam diskusi Indonesia Menuju Bebas Kanker Serviks di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).
Hindra meminta masyarakat tak khawatir dan tetap mengajak anaknya untuk imunisasi. Sebab, vaksin HPV terbuat dari protein rekayasa genetik yang dicampur ke dalam air steril.
Dalam kegiatan itu Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan menggandeng Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Sudin Kesehatan dan Sudin Pendidikan. Upaya tersebut untuk meminimalkan penolakan warga.
"Untuk menangani risiko penolakan kami juga akan turun ke Puskesmas dan komite sekolah. Kami harus memberikan edukasi terkait pentinganya imunisasi HPV," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinkes DKI, Widyastuti.
Ia berharap, orang tua paham akan bahaya serviks dan tidak trauma dengan kasus vaksin palsu. Berdasarkan data dari Globocan 2012, tingkat insidensi dan mortalitas kanker serviks di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara.
"Maka itu, kami meminta peran orang tua agar mau mengajak anaknya untuk imunisasi HPV pada 4 Oktober mendatang. Imunisasi ini gratis," kata Wisyastuti.
medcom.id, Jakarta: DKI Jakarta akan menjalankan proyek percontohan imunisasi Human Pamillomavirus (HPV) dari Kementerian Kesehatan RI. HPV merupakan virus yang menyebabkan seseorang menderita kanker serviks.
Sekretaris Satgas Imunisasi Anak, Hindra Irawan Satari menjamin vaksin HPV aman dan tidak palsu. Pasalnya, vaksin yang diperoleh dari Amerika itu didapat dari distribusi resmi.
"Jangan khawatir, saya jamin vaksin ini aman. Enggak ada yang memalsukan, karena vaksin ini kami dapat dari distributor resmi yakni Biofarma," tutur Hindra dalam diskusi Indonesia Menuju Bebas Kanker Serviks di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).
Hindra meminta masyarakat tak khawatir dan tetap mengajak anaknya untuk imunisasi. Sebab, vaksin HPV terbuat dari protein rekayasa genetik yang dicampur ke dalam air steril.
Dalam kegiatan itu Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan menggandeng Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Sudin Kesehatan dan Sudin Pendidikan. Upaya tersebut untuk meminimalkan penolakan warga.
"Untuk menangani risiko penolakan kami juga akan turun ke Puskesmas dan komite sekolah. Kami harus memberikan edukasi terkait pentinganya imunisasi HPV," kata Kepala Bidang Pengendalian Kesehatan Dinkes DKI, Widyastuti.
Ia berharap, orang tua paham akan bahaya serviks dan tidak trauma dengan kasus vaksin palsu. Berdasarkan data dari Globocan 2012, tingkat insidensi dan mortalitas kanker serviks di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara.
"Maka itu, kami meminta peran orang tua agar mau mengajak anaknya untuk imunisasi HPV pada 4 Oktober mendatang. Imunisasi ini gratis," kata Wisyastuti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)