Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan, Ahok pasti sudah memiliki perhitungan sendiri sebelum mencopot Ika. Djarot bilang alasan pencopotam sudah jelas karena adanya potensi pelanggaran berat yang dilakukan Ika.
"Siapa yang ada potensi pelanggaran berat ya harus terima sanksi. Yang lalai, yang teledor, apalagi bisa menciptakan potensi kerugian negara yang besar itu konsekuensinya sebagai seorang pejabat, ya ini kita lihat saja," kata Djarot di Parkir Selatan Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2016).
Pukul 10.30 WIB tadi Ahok melantik Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin untuk menggantikan posisi Ika. Ika mengaku pasrah dengan keputusan Ahok. Ika menilai, pencopotan dirinya merupakan wewenang pimpinan.
"Pimpinan punya wewenang untuk itu. Jadi ibu berserah pada yang kuasa dan pimpinan," kata Ika, Kamis 30 Juni.

Ika Lestari Aji dicopot dari jabatan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta. Foto: MTVN/Intan Fauzi
Ika membantah ada permainan dalam pembelian lahan seluas 4,6 hektare yang diperuntukan rumah susun itu. Ika mengaku instansinya mendapat uang terima kasih sebesar Rp9,6 miliar dari bawahannya, Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Sukmana. Namun Ika sudah jujur dan uang itu sudah ia serahkan kepada Ahok.
Ika membantah ada permainan dalam pembelian lahan seluas 4,6 hektare yang diperuntukan rumah susun itu. Ika mengaku instansinya mendapat uang terima kasih sebesar Rp9,6 miliar dari bawahannya, Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Sukmana. Namun Ika sudah jujur dan uang itu sudah ia serahkan kepada Ahok.
"Jadi saya mau pembelaan apa? Saya yang penting Ibu yakin bahwa Ibu tidak main uang," lanjut Ika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News