Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo. (Foto: MTVN/M Rodhi Aulia)
Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo. (Foto: MTVN/M Rodhi Aulia)

Yoyok Tantang Pemprov DKI Gelar Festival Anggaran di Monas

M Rodhi Aulia • 15 September 2016 11:45
medcom.id, Jakarta: Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo Yoyok menantang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar festival anggaran di Monas. Hal itu penting untuk memberikan jalan kepada masyarakat yang ingin mengetahui aliran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI.
 
Yoyok mengungkapkan, selama ini masyarakat berlaku cuek atau apatis terhadap pengelolaan anggaran, karena tidak tahu harus bertanya tentang apa, kepada siapa dan dari mana. Yoyok berharap DKI Jakarta memberlakukan festival anggaran di Monas.
 
"Rakyat akan datang melihat semua penggunaan uang, progres dan hasil fisiknya. Mereka mencatat atau memfoto dan dibawa ke rumah untuk dianalisa. Di sini, saya bukan kapasitas mengkoreksi. Kita berbagi saja. Dari orang gila pun, kita tentu harus belajar. Apalagi dari sesama," kata Yoyok dalam diskusi publik di Sekretariat Jurnalis Barat, Waroeng Kopi Mahardhikka, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (14/9/2016).
 

 
Mantan Anggota BIN ini mengakui sistem pelaporan perkembangan proyek dan anggaran secara online di Kabupaten Batang belum maksimal. Pasalnya, data atau angka yang tertera tidak dapat menjawab keingintahuan masyarakat yang ingin tahu aliran uangnya.
 
“Dengan festival anggaran akan menarik perhatian masyarakat,” ujar Yoyok.
 

 
Yoyok menantang kepala daerah untuk membuat surat kepada perguruan tinggi yang dianggap kredibel membantu mengawasi perjalanan proyek.
 
"UI misalnya. Kepada Rektor UI, seluruh proyek di Jakarta sebelum penyerahan akhir, cek volume oleh fakultas teknik UI. Berani enggak? Sampeyan kan mau pensiun kan pak? Jadikan itu oleh-oleh buat sampeyan. Ini manfaatnya luar biasa," kata Yoyo kepada Wakil Ketua Bappeda DKI Subagyo.
 
Keikutsertaan perguruan tinggi itu penting sebelum proyek fisik diserahkan dari kontraktor kepada Pemda sebagai pengguna. Atau sebelum pembayaran nilai proyek secara penuh.
 
"Itu diuji lab. Semua diuji. Aku yakin UI tidak akan mungkin mempertaruhkan kredibilitasnya hanya untuk proyek-proyek. Mereka akademisi. Efisiensinya bisa puluhan miliar gara-gara itu. Proyek Rp5 miliar, bisa jadi Rp900 juta," ujarnya.

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan