medcom.id, Lebak: Saida, 52, ibunda Nur Astiyah alias Nuri, wanita hamil yang dimutilasi di kontrakannya di Cikupa, Tangerang, Banten, meminta kepolisian menjatuhkan hukuman berat kepada Kusmayadi alias Agus, pelaku mutilasi.
“Dia telah melenyapkan nyawa anak saya dengan keji, dia harus dihukum dengan hukuman yang seberat-berat nya. Kalau bisa hukuman mati saja," kata Saida, di kediamannya di Desa Kadujajar, Kecamatan Maliping, Lebak, Banten, Kamis (21/4/2016).
Saida mengaku masih terpukul atas kepergian anak keduanya itu. Terlebih, polisi belum dapat memulangkan jenazah almarhumah ke keluarga lantaran alasan penyelidikan. Selama hidupnya, Nur Astiyah memang dikenal ramah dan baik.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lebak menunjukan kepeduliannya terhadap kasus mutilasi yang menimpa Nur Astiyah. Melalui Asisten Daerah Bidang Humas dan Kesra, Pemkab Lebak memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga Nur Astiyah di Maliping, Lebak.
Dalam kesempatan itu Asisten Daerah Bidang Humas dan Kesra Kabupaten Lebak, H. Tajudin, memberikan bantuan berupa 10 karung beras dan 10 dus air mineral.
“Kami berharap bantuan yang tidak seberapa ini bisa membantu meringankan penderitaan keluarga korban” kata Tajudin.
Selain bantuan tersebut, Tajudin juga berjanji akan membantu biaya pendidikan kedua anak korban yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama dan kelas 5 sekolah dasar.
medcom.id, Lebak: Saida, 52, ibunda Nur Astiyah alias Nuri, wanita hamil yang dimutilasi di kontrakannya di Cikupa, Tangerang, Banten, meminta kepolisian menjatuhkan hukuman berat kepada Kusmayadi alias Agus, pelaku mutilasi.
“Dia telah melenyapkan nyawa anak saya dengan keji, dia harus dihukum dengan hukuman yang seberat-berat nya. Kalau bisa hukuman mati saja," kata Saida, di kediamannya di Desa Kadujajar, Kecamatan Maliping, Lebak, Banten, Kamis (21/4/2016).
Saida mengaku masih terpukul atas kepergian anak keduanya itu. Terlebih, polisi belum dapat memulangkan jenazah almarhumah ke keluarga lantaran alasan penyelidikan. Selama hidupnya, Nur Astiyah memang dikenal ramah dan baik.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lebak menunjukan kepeduliannya terhadap kasus mutilasi yang menimpa Nur Astiyah. Melalui Asisten Daerah Bidang Humas dan Kesra, Pemkab Lebak memberikan sejumlah bantuan kepada keluarga Nur Astiyah di Maliping, Lebak.
Dalam kesempatan itu Asisten Daerah Bidang Humas dan Kesra Kabupaten Lebak, H. Tajudin, memberikan bantuan berupa 10 karung beras dan 10 dus air mineral.
“Kami berharap bantuan yang tidak seberapa ini bisa membantu meringankan penderitaan keluarga korban” kata Tajudin.
Selain bantuan tersebut, Tajudin juga berjanji akan membantu biaya pendidikan kedua anak korban yang masih duduk di bangku kelas 3 sekolah menengah pertama dan kelas 5 sekolah dasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)