medcom.id, Jakarta: Warga Bukit Duri bersyukur bisa mendapat tempat tinggal layak di Rumah Susun Jatinegara, Jakarta Timur. Namun, warga mengeluh tidak ada fasilitas rumah ibadah di rusun tersebut.
"Kalau mau salat susah di sini. Masjid tidak ada, musala pun tidak ada," kata Darnanto, 45, bekas warga Bukit Duri yang sudah delapan bulan menempati Rusun Jatinegara, Jumat (30/9/2016).
Warga tentu berharap pemerintah memerhatikan hal itu. Meski tidak ada musala permanen, salat wajib jalan terus. Warga mensiasati kondisi ini dengan menggelar karpet dan mengecat dinding di sudut lantai dasar rusun. Jadilah musala hasil kreativitas warga.
Realisasi pembangunan rusun oleh Kementerian PUPR baru lima persen atau 550 unit dari target pembangunan rusun sebanyak 11.000 unit pada 2016. Antara Foto/Wahyu Putro A
Ibu-ibu di Rusun Jatinegara juga rutin melaksanakan pengajian. Keterbatasan tempat tidak jadi kendala. Ibu-ibu berjubel di musala semipermanen tersebut sekali dalam sebulan.
"Pengajian juga dilaksanakan di situ, karena tidak ada musala atau masjid di sini," ujar Ida, 52, penghuni rusun.
Ida mendengar, sebenarnya Pemerintah DKI berencana membangun tempat ibadah di lingkungan Rusun Jatinegara. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda pembangunan akan terlaksana.
"Kami tetap berharap Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) membangun musala di sini," kata Ida.
Warga rusunawa menyiapkan dagangan di etalase yang disediakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan DKI di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Selasa 8 September 2015. Sebanyak 50 etalase disediakan untuk warga penghuni rusun yang ingin kembali berjualan setelah pindah dari Kampung Pulo. Foto: MI/Arya Manggala
medcom.id, Jakarta: Warga Bukit Duri bersyukur bisa mendapat tempat tinggal layak di Rumah Susun Jatinegara, Jakarta Timur. Namun, warga mengeluh tidak ada fasilitas rumah ibadah di rusun tersebut.
"Kalau mau salat susah di sini. Masjid tidak ada, musala pun tidak ada," kata Darnanto, 45, bekas warga Bukit Duri yang sudah delapan bulan menempati Rusun Jatinegara, Jumat (30/9/2016).
Warga tentu berharap pemerintah memerhatikan hal itu. Meski tidak ada musala permanen, salat wajib jalan terus. Warga mensiasati kondisi ini dengan menggelar karpet dan mengecat dinding di sudut lantai dasar rusun. Jadilah musala hasil kreativitas warga.
Realisasi pembangunan rusun oleh Kementerian PUPR baru lima persen atau 550 unit dari target pembangunan rusun sebanyak 11.000 unit pada 2016. Antara Foto/Wahyu Putro A
Ibu-ibu di Rusun Jatinegara juga rutin melaksanakan pengajian. Keterbatasan tempat tidak jadi kendala. Ibu-ibu berjubel di musala semipermanen tersebut sekali dalam sebulan.
"Pengajian juga dilaksanakan di situ, karena tidak ada musala atau masjid di sini," ujar Ida, 52, penghuni rusun.
Ida mendengar, sebenarnya Pemerintah DKI berencana membangun tempat ibadah di lingkungan Rusun Jatinegara. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda pembangunan akan terlaksana.
"Kami tetap berharap Pak Ahok (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) membangun musala di sini," kata Ida.
Warga rusunawa menyiapkan dagangan di etalase yang disediakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan DKI di Rusunawa Jatinegara Barat, Jakarta, Selasa 8 September 2015. Sebanyak 50 etalase disediakan untuk warga penghuni rusun yang ingin kembali berjualan setelah pindah dari Kampung Pulo. Foto: MI/Arya Manggala Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)