Jakarta: Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat akan menanam 150 ribu tanaman di jalur protokol. Penanaman untuk mengurangi polusi udara dan mempercantik ruas jalan.
Kepala Seksi (Kasi) Jalur Hijau dan Pemakaman Jakarta Pusat, Budi Hidayat, mengatakan ratusan ribu tanaman itu bakal ditanam di lima titik. Program penanaman menelan anggaran Rp5 milar.
"Kita lakukan penanaman di Jalan Abdul Muis, Jalan Fahrudin, Cideng. Kalau di Jalan Suprapto, Salemba, dan Kramat hanya medianya saja atau bagian tengah," ucap Budi Hidayat di tengah-tengah penanaman di Jakarta Pusat, Senin, 15 Maret 2021.
Pengerjaan penataan jalur protokol itu ditargetkan rampung pada akhir 2021. Sejumlah tanaman yang ditanam, yakni Bougenville, Soka, Costus, Sambang Darah, Aprilia, dan Pisang-pisangan.
"Tanaman yang bisa mengurangi gas emisi, seperti Bougenville dan Soka," ucap dia.
Penanaman bakal dilakukan oleh 28 Satuan Tugas (Satgas) Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat. Petugas pemeliharaan bakal dilibatkan bila jumlah satgas kurang.
Jakarta: Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota
Jakarta Pusat akan menanam 150 ribu tanaman di jalur protokol. Penanaman untuk mengurangi
polusi udara dan mempercantik ruas jalan.
Kepala Seksi (Kasi) Jalur Hijau dan Pemakaman Jakarta Pusat, Budi Hidayat, mengatakan ratusan ribu tanaman itu bakal ditanam di lima titik. Program penanaman menelan anggaran Rp5 milar.
"Kita lakukan penanaman di Jalan Abdul Muis, Jalan Fahrudin, Cideng. Kalau di Jalan Suprapto, Salemba, dan Kramat hanya medianya saja atau bagian tengah," ucap Budi Hidayat di tengah-tengah penanaman di Jakarta Pusat, Senin, 15 Maret 2021.
Pengerjaan penataan jalur protokol itu ditargetkan rampung pada akhir 2021. Sejumlah tanaman yang ditanam, yakni Bougenville, Soka, Costus, Sambang Darah, Aprilia, dan Pisang-pisangan.
"Tanaman yang bisa mengurangi gas emisi, seperti Bougenville dan Soka," ucap dia.
Penanaman bakal dilakukan oleh 28 Satuan Tugas (Satgas) Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat. Petugas pemeliharaan bakal dilibatkan bila jumlah satgas kurang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)