medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan membangun 28.100 unit rumah susun sewan (Rusunawa) tahun ini. Jumlah sebanyak itu diharapkan bisa jadi solusi untuk warga yang kesulitan mendapat tempat tinggal di Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, jumlah itu bakal terbagi dalam 57 tower dengan ukuran rata-rata tipe 34 hingga 36. Konsentrasi pembangunan di pinggiran Jakarta.
"Tujuannya adalah kami yakin di Jakarta banyak warga yang tidak mampu beli rumah tapi kerja di Jakarta. Nanti dia cicilan dengan Bank BTN dengan beli dipinggiran," kata Ahok di Plaza Barat Senayan, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Minggu (21/2/2016).
Bagi penghuni Rusunawa nantinya, kata dia, akan mendapatkan sejumlah bantuan fasilitas umum yang telah disediakan Pemprov DKI, seperti naik bus gratis, pengobatan dokter gratis dan lain sebagainya. "Tapi ini dalam lingkup, anak menantu, cucu tidak boleh. Hanya satu turunan," tambah dia.
Pembatasan ini dilakukan dengan harapan adanya perbaikan perekonomian warga Jakarta. Sehingga, tidak terus menerus terpaku dengan keringanan yang diberikan Pemprov.
"Masa kamu goblog banget, 5 turunan tinggal di rusun. Berdoalah biar tinggal di apartemen mewah," tukas dia.
medcom.id, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan membangun 28.100 unit rumah susun sewan (Rusunawa) tahun ini. Jumlah sebanyak itu diharapkan bisa jadi solusi untuk warga yang kesulitan mendapat tempat tinggal di Ibu Kota.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, jumlah itu bakal terbagi dalam 57 tower dengan ukuran rata-rata tipe 34 hingga 36. Konsentrasi pembangunan di pinggiran Jakarta.
"Tujuannya adalah kami yakin di Jakarta banyak warga yang tidak mampu beli rumah tapi kerja di Jakarta. Nanti dia cicilan dengan Bank BTN dengan beli dipinggiran," kata Ahok di Plaza Barat Senayan, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Minggu (21/2/2016).
Bagi penghuni Rusunawa nantinya, kata dia, akan mendapatkan sejumlah bantuan fasilitas umum yang telah disediakan Pemprov DKI, seperti naik bus gratis, pengobatan dokter gratis dan lain sebagainya. "Tapi ini dalam lingkup, anak menantu, cucu tidak boleh. Hanya satu turunan," tambah dia.
Pembatasan ini dilakukan dengan harapan adanya perbaikan perekonomian warga Jakarta. Sehingga, tidak terus menerus terpaku dengan keringanan yang diberikan Pemprov.
"Masa kamu goblog banget, 5 turunan tinggal di rusun. Berdoalah biar tinggal di apartemen mewah," tukas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)